Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erupsi Gunung Agung Level III Siaga, Mas Sumatri Minta OPD Maksimal Bantu Pengungsi

Erupsi Gunung Agung Level III Siaga, Mas Sumatri Minta OPD Maksimal Bantu Pengungsi Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Karangasem, I Gusti Ayu (IGA) Mas Sumatri, meminta seluruh Organisai Perangkat Daerah (OPD) dari tingkat desa hingga kabupaten di Karangasem-Bali untuk memaksimalkan diri dalam membantu masyarakat yang mengungsi akibat erupsi letupan lava pijar yang membakar sebagian hutan di puncak Gunung Agung, Karangasem-Bali pada Senin (2/7/2018) malam hari.

Mas Sumatri menyampaikan, kondisi seperti ini akan berlangsung cukup lama karena karakter gunung berapi sulit untuk ditebak. Hal tersebut disampaikan Mas Sumatri saat memimpin rapat koordinasi bersama para Kepala OPD di rumah jabatan Belong, Karangasem-Bali, sebelum meninjau masyarakat KRB (Kawasan Rawan Bencana) III radius 4 Km dari puncak Gunung Agung di beberapa titik pengungsian.

"Untuk itu saya minta tingkatkan kinerja kita dalam melayani masyarakat secara gotong-royong. Bantu saudara-saudara kita yang ada di sini, kita kerahkan segala upaya untuk membantu mereka", ujar Mas Sumatri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Mas Sumatri juga menyatakan bahwa OPD dari tingkat desa hingga kabupaten siap membantu memfasilitasi  tempat tinggal sementara untuk para pengungsi.

"Di sini saya juga ingin mengajak masyarakat di daerah pengungsian untuk bergotong-royong membantu para pengungsi setelah menyusul letusan yang terjadi Senin malam pukul 21.04 WITA”, papar Mas Sumatri. 

Hal yang senada juga disampaikan oleh Bupati Mas Sumatri saat mengunjungi pengungsi di Banjar Pesangkan Duda Timur,Wantilan Pura Puseh Desa Adat Duda, didampingi Camat Selat I Nengah Danu, Perbekel Duda I Gusti Ngurah Putra dan Ketua Pasebaya Agung yang juga Perbekel Duda Timur I Gede Pawana.

"Saya juga berharap kepada masyarakat yang berada di sekitar tempat pengungsian agar turut membantu keperluan para pengungsi. Baik itu peralatan memasak, peralatan makan, bahan makanan, serta kebutuhan lainnya”, Mas Sumatri.

Mas Sumantri juga berharap tokoh masyarakat setempat, anggota Sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi, serta ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) terlibat dalam membantu para pengungsi.

Perlu diketahui, dari pagi hingga sore hari, Gunung Agung mengalami lima kali erupsi kecil dengan tinggi abu vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter. Namun, pada Senin malam, tiba-tiba masyarakat sekitar Gunung Agung dikejutkan dengan letusan disertai dengan suara ledakan keras. Lebih mengejutkan lagi, Gunung Agung juga melontarkan lava dan batu pijar. Lontaran ini menyebabkan kebakaran di sekitar puncak dan lereng gunung.        

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi terjadi pukul 21.04 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi sekitar 7 menit 21 detik. Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman.

Erupsi bersifat eksplosif melontarkan batu pijar karena ada tekanan dari dalam kawah. Sifat magma yang lebih cair dibandingkan letusan tahun lalu juga menyebabkan mudahnya terjadi lontaran batu pijar. Lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km. Hutan di sekitar puncak kawah Gunung Agung terbakar sehingga api menyala cukup besar di beberapa bagian. Kemudian, mengarah ke bagian barat dan selatan yang mengakibatkan hutan di puncak kawah terbakar cukup luas. Pantauan satelit Himawari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik dominan mengarah ke barat.

Selanjutnya, Mas Sumatri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: