Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Indonesia Menyukai Kandidat Internasional

Perusahaan Indonesia Menyukai Kandidat Internasional Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan rekrutmen global Robert Walters pada Kamis (5/7/2018) di Jakarta merilis hasil survei yang dilakukan tentang kandidat yang telah direkrut perusahaan Indonesia selama 12 bulan terakhir. Perusahaan Indonesia menyatakan bahwa mereka telah merekrut kandidat lokal dengan pengalaman bekerja di perusahaan multinasional Barat (69%) dan kandidat lokal dengan pengalaman kerja di luar negeri (62%). Ini menunjukkan bagaimana kandidat intemasional disukai oleh perusahaan Indonesia dan sebaliknya. 

Sebanyak 80% perusahaan Indonesia percaya bahwa lebih sulit untuk merekrut talenta internasional dibandingkan dengan talenta tanpa pengalaman kerja internasional. Salah satu tantangan terbesar adalah bahwa kandidat akan mengharapkan gaji jauh lebih tinggi daripada anggaran yang dialokasikan. 

Sebanyak 56% dari kandidat profesional internasional menyatakan bahwa alasan utama mereka meninggalkan perusahaan Asia sebelumnya adalah karena tidak menerima cukup peluang dalam hal pelatihan profesional dan jalur pengembangan karier pribadi yang tidak jelas. 

Di Indonesia, alasan utamanya adalah (1) tidak memberikan kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan pribadi yang cukup (47%); (2) kesempatan untuk direlokasi ke kantor di luar negeri (42%); dan (3) citra/reputasi dari merek perusahaan yang kurang menarik dibandingkan dengan perusahaan barat (41%). 

Perusahaan Asia (27%) lebih terbiasa dengan referensi dari para kandidat profesional yang ada dan mengandalkan jaringan mereka ketika merekrut kandidat. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan Barat (7%). Pengalaman menunjukkan bahwa metode rekrutmen ini dapat efektif untuk usaha kecil di Asia untuk retensi staf. 

Di Indonesia, kanal yang paling disukai dalam merekrut kandidat adalah (1) mencari rujukan dari jaringan profesional dan pribadi yang ada (100%); (2) melibatkan konsultasi rekrutmen (67%); dan (3) mem-posting iklan lowongan pekerjaan di situs jejaring sosial profesional (56%). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: