Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Partisipasi Pemilih di Kota Bandung Capai 76%

Angka Partisipasi Pemilih di Kota Bandung Capai 76% Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung, Rifqi Alimubarok, mengatakan pada perhelatan Pilkada 2018, angka partisipasi pemilih mencapai 76%. Sedangkan, pada 2013, jumlah partisipasi masyarakat hanya di angka 60%.

"Ini menunjukan bahwa masyarakat mulai sadar untuk menggunakan hak suaranya dalam menentukan pemimpin mereka lima tahun kedepan," katanya kepada wartawan usai acara rekapitulasi penghitungan suara di The Papandayan Bandung, Jumat (6/7/2018).

Sementara itu, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Kota Bandung, pasangan Oded M. Danial- Yana Mulyana (Oya) memperoleh 634.682 suara, disusul pasangan Yossi Irianto-Aries Supriyatna alias Hebring (330.730 suara), lalu Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat atau Nuruli (301.418 suara). Dengan jumlah suara sah sebanyak 1.266.830 dan tidak sah sebesar 39 ribu. 

"Jadi, ada sekitar 76% warga Kota Bandung yang menggunakan hak pilihnya, sedangkan sisanya atau sekitar 300 ribu suara memilih untuk golput," ujarnya.

Rifqi mengungkapkan dengan hasil ini, pasangan Oded-Yana menyabet 50% suara yang tercantum dalam DPT. Hasil tersebut sudah ditetapkan dan tahapan selanjutnya adalah rapat pleno penetapan calon kepala daerah terpilih.

"Untuk penetapan pleno calon terpilih akan dilakukan tiga hari setelah penetapan hasil rekapitulasi. Dalam tiga hari tersebut, kita menunggu apakah ada yang mengajukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) atau tidak, terhitung mulai hari ini," ungkapnya.

Rifqi menambahkan, pelaksanaan Pilkada Serentak di Kota Bandung berjalan lancar, kondusif, aman, serta terkendali. Terlebih, komunikasi para kandidat yang cukup baik menjadikan perhelatan Pemilihan Walikota Bandung berjalan tanpa adanya kendala berarti. 

"Pasangan calon, baik yang unggul atau belum, saling melakukan komunikasi dan silaturahmi, ini keteladanan yang bisa dijadikan acuan. Walaupun ada dinamika, tapi mereka tetap menjaga kebersamaan yang merupakan budaya dan karakter politik di Kota Bandung," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: