Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sanksi AS Terhadap Minyak Iran Akan Lemahkan OPEC

Sanksi AS Terhadap Minyak Iran Akan Lemahkan OPEC Kredit Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran akan membuat lemah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), kata seorang pejabat Kementerian Perminyakan kepada kantor berita resmi Iran, IRNA, Sabtu (7/7108).

Penasehat di Kementerian Perminyakan Iran, Moayyed Hosseini Sadr, menuturkan, minyak Iran takkan kehilangan pelanggannya sebab banyak perusahaan membeli minyak dari negeri ini," kata 

"Mungkin akan terjadi sedikit penurunan dalam penjualan minyak Iran, tapi pembelian secara diam-diam minyak Iran oleh banyak perusahaan dapat menggantikannya," katanya.

Namun, jika Amerika Serikat terus menekan untuk melarang penjualan minyak mentah Iran, "Itu akan mengganggu rencana OPEC sebab Iran memproduksi 5% dari seluruh hasil minyak dunia dan ini adalah jumlah yang penting," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Ahad pagi (8/7/2018).

"Takkan ada lagi organisasi semacam itu (seperti OPEC) pada masa depan, setelah berlanjutnya sanksi," terhadap Iran, kata pejabat tersebut sebagaimana dikutip IRNA.

Pada 26 Juni, Departemen Luar Negeri AS menyatakan Departemen itu telah mendorong banyak negara agar berhenti mengimpor minyak dar Iran mulai November. Amerika Serikat, katanya, "Tidak menjamin pengabaian" oleh setiap negara yang melakukan bisnis dengan Iran.

Setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran, yang bersejarah, pada 8 Mei, Amerika Serikat berikrar akan memberlakukan kembali sanksi atas Teheran dan menjatuhkan hukuman seperti sanksi sekunder atas negara yang memiliki hubungan bisnis dengan Teheran.

Perusahaan yang melakukan bisnis di Iran diberi waktu sampai 180 hari untuk mengakhiri penanaman modal, jika tidak, mereka menghadapi resiko dikenakan denda sangat besar, katanya.

Penarikan diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran, yang bersejarah, dikecam banyak pihak di seluruh dunia. Dan sebagian sekutu utamanya di Eropa telah berusaha mencegah kesepakatan 2015 tersebut berantakan.

Harga minyak naik setelah pesan dari Departemen Luar Negeri AS itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: