Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risma Buktikan Kota Pahlawan Aman untuk Investasi

Risma Buktikan Kota Pahlawan Aman untuk Investasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, membuktikan Kota Pahlawan aman untuk investasi pascateror bom beberapa waktu lalu. Perusahaan terkemuka di Dubai, Budget Petroleum menanamkan investasinya senilai Rp2,1 triliun.

Tri Rismaharini memastikan Kota Surabaya sudah layak jadi tempat investasi internasional.

"Buktinya, saat ini sudah banyak investor luar negeri yang menanamkan investasinya di Surabaya," katanya di Surabaya, Minggu (8/7/2018).

Menurut dia, kehadiran investor Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Budget Petroleum melalui PT Arvadake Surabaya ini menjadi bukti bahwa Surabaya saat ini aman dan nyaman untuk investasi.

Peluang investasi internasional ini, lanjut dia, akan membantu dalam meningkatkan pendapatan daerah sekaligus membuka peluang bagi warga Kota Surabaya dalam kesempatan bekerja.

Risma mengatakan pihaknya telah menerima pengusaha asal Dubai, Zahid Basir di rumah kediaman wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya pada Sabtu (7/7) untuk membicarakan investasi ini.

Dana investasi itu, lanjut Risma, digunakan untuk membeli tiga tower apartemen yang dibangun oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti Tbk di Surabaya barat, yakni Grand Sungkono Lagoon, Surabaya pusat di Grand Shamaya, dan di Surabaya timur yakni di Grand Dharmahusada Lagoon.

"Tiap satu tower apartemen rata-rata terdiri atas 400 unit kamar. Harga per unitnya lebih dari Rp500 juta," katanya.

Menurut Risma, selama ini investasi hanya dilakukan oleh investor lokal maupun nasional. Makanya, dengan adanya investor asing ini diharapkan akan semakin menarik perhatian investor asing lainnya untuk menanamkan dananya di Kota Pahlawan.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bisnis properti di Kota Surabaya lebih menarik dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Hal ini, kata dia, ditandai dengan kenaikan harga properti yang semakin tinggi dibanding dengan DKI Jakarta. Tentunya, kenaikan harga properti di Surabaya ini meningkat tajam setelah Pemkot Surabaya gencar membangun jalan-jalan baru, seperti jalur lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar luar timur (JLLT).

"Selama saya menjabat, saya sudah membangun sepanjang 250 kilometer (km) jalan baru. Genangan air tiap tahun juga terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya 3%," katanya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: