Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelabuhan Ini Buat Barang Dari China Lebih Cepat Masuk Indonesia

Pelabuhan Ini Buat Barang Dari China Lebih Cepat Masuk Indonesia Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelabuhan Darat Internasional Terpadu Lanzhou (ILPL) memperpendek jalur ekspor barang-barang dari wilayah barat China menuju negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

"Dari sini bisa diangkut dengan gunakan kereta ke Pelabuhan Qinzhou (Provinsi Guangxi) untuk selanjutnya dikapalkan ke Singapura dan Indonesia," kata Wakil Direktur ILPL Luo Zhe di stasiun kereta kargo Lanzhou, Provinsi Gansu, Minggu (8/7/2018).

Ia menjelaskan bahwa dari ILPL di Distrik Xigu, barang ekspor hanya membutuhkan waktu tempuh selama tiga hari ke Pelabuhan Qinzhou.

"Selanjutnya pengapalan dari Qinzhou ke Singapura dan Indonesia hanya empat hari. Ini lebih singkat daripada menggunakan truk dari Lanzhou ke Qinzhou," ujarnya menambahkan.

ILPL yang lokasinya di tengah-tengah kawasan perbukitan pasir dan berjarak sekitar 60 km dari pusat Kota Lanzhou mulai dioperasikan pada Mei 2017. Pelabuhan terpadu tersebut dilengkapi fasilitas pergudangan, fasilitas bongkar-muat, penyediaan transportasi darat, dan pelayanan kepabeanan.

"Barang-barang ekspor yang memasuki kawasan ini dikenakan bebas pajak. Selain Asia, kawasan ini juga menjadi pangkalan barang ekspor-impor dari Eropa dan Timur Tengah," ujar Luo.

Pembangunan kawasan terpadu yang menempati lahan seluas 50 kilometer persegi itu sampai sekarang masih terus berlangsung dengan nilai investasi sebesar 20 miliar RMB (Rp43 triliun).

"Biaya pembangunan dari Pemerintah Provinsi Gansu bersama beberapa investor lain, baik dari dalam maupun luar negeri," katanya memerinci.

Investor dalam negeri China yang turut membiayai pembangunan ILPL di antaranya Alibaba Group dan JD.com, dua perusahaan besar yang bergerak pada sektor logistik dan perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).

"Sejak beroperasi pada Mei 2017 hingga kini, kami sudah bisa menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar RMB (Rp2,15 triliun). Memang kami membebaskan pajak ekspor. Pendapatan tersebut kami peroleh dari sewa gudang, sewa peralatan bongkar muat, sewa angkutan logistik, dan fasilitas lain," kata Luo.

Terdaapat ribuan unit mobil buatan China siap diekspor ke Rusia, Kazakhstan, Tajikistan, dan beberapa negara lain di Timur Tengah dan Asia Selatan dengan menggunakan gerbong kereta logistik.

ILPL berada di ruas jalur lalu lintas ekspor-impor di wilayah barat China yang terhubung jaringan rel kereta api hingga Hamburg, Jerman, melalui Xinjiang, Kazakhstan, Tajikistan, dan Moskow.

"Ini hanya salah satu kawasan terpadu. Masih ada tiga hingga empat kawasan seperti ini lagi yang akan dibangun di Provinsi Gansu," ujar Luo. (T.M038) Keterangan Foto: Kesibukan di Pelabuhan Darat Internasional Terpadu di Lanzhou, Provinsi Gansu, China, Jumat (6/7). 

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: