Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Problem Internet of Things Masih Berkutat pada Keamanan dan Privasi

Problem Internet of Things Masih Berkutat pada Keamanan dan Privasi Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Dunia industri memasuki era baru yang dikenal Revolusi Industri 4.0. Industri generasi keempat bukan hanya jadi perbincangan dunia, tapi juga di Indonesia. Terlebih, setelah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi meresmikan peta jalan atau roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0. 

Salah satu pilar industri 4.0 adalah penggunaan perangkat berbasis Internet of Things atau IoT. Konsep asli dari IoT merupakan kecerdasan inteligensi dan kontrol automatisasi. Pemerintah dan berbagai instansi kini getol memperkenal penggunaan dan manfaat teknologi cerdas itu. Meski memiliki kecanggihan dan kecerdasan teknologi, IoT masih memiliki celah.

Rektor Institut Perbanas sekaligus konsultan ahli smart city, Marsudi Wahyu Kusworo, mengungkapkan IoT menjadi tema besar abad ke-21, berubah dari tema besar abad sebelumnya yakni automasi. Saat ini, segala sesuatunya dilakukan menggunakan kecanggihan dan kecerdasan teknologi. Semua itu untuk hasil yang lebih memuaskan. 

Termasuk dalam pemerintahan maupun bisnis, penggunaan IoT terus dikembangkan dan didorong. Tapi, kemajuan teknologi tersebut belum paripurna. Marsudi menyebut problema terbesar dan utama IoT bukan sekadar ketersediaan infrastruktur jaringan. Yang kerap mengganggu dan menjadi ancaman terbesar adalah masalah keamanan dan privasi. 

"Ya masalah IoT itu soal sekuritas (keamanan) dan privasi. (Soal privasi) itu mudah dilihat banyak orang dan soal sekuritas terkait adanya hacker," ucap Marsudi, saat tampil menjadi pembicara pada Virtus Showcase 2018 di Hotel Melia, Kota Makassar, Selasa (10/7/2018).

Di hadapan ratusan pelaku industri di Makassar maupun pegawai pemerintah daerah lingkup Sulsel, Marsudi memaparkan mengenai perkembangan teknologi yang mendorong revolusi industri 4.0. Termasuk mendorong langkah daerah untuk menjadi smart city, termasuk Kota Makassar yang terbilang sukses menuju ke arah sana.

Terlepas dari itu, masalah keamanan dan privasi dalam penggunaan teknologi, termasuk IoT memang harus dicarikan solusi. Ia mencontohkan dari sebuah jam pintar alias smartwatch, keamanan dan privasi seseorang bisa terancam. "Rekam mediknya bisa diakses dari situ (smartwatch), mudah dibaca orang. Lalu bisa juga kena hacker yang dapat merugikannya," ujar Marsudi.

Olehnya itu, Virtus Technology Indonesia selaku penyedia solusi infrastruktur Teknologi Informasi alias TI dan anak perusahaan Computrade Technology International (CTI) Group, menggelar konferensi dan pameran infrastruktur TI bertajuk Virtus Showcase 2018. Kegiatan tersebut ditujukan bagi ratusan pelaku profesional industri. 

Virtual Showcase 2018 merupakan konferensi tahunan yang sudah diselenggarakan selama enam tahun terakhir. Yang istimewa, pelaksanaan kegiatan yang dulunya terpusat di Jakarta dan Surabaya, untuk pertama kali digelar di luar Pulau Jawa, tepatnya Makassar. Itu semua berkat kolaborasi dengan PT Lintasarta selaku penyedia jasa komunikasi data, internet dan layanan TI serta anak perusahaan Indosat. 

General Manager Virtus Technology Indonesia, Riski Lana, menyampaikan teknologi IoT berperan penting di balik transformasi berbagai industri, seperti manufaktur, retail, energi dan utilitas, transportasi serta keuangan. Mulai dari untuk menghemat biaya operasional, men-generate data baru lebih cepat serta meningkatkan produktivitas. Karena alasan itu, pihaknya mengganggap perlunya Virtus Showcase, terkhusus di kota berkembang seperti Makassar. 

"Di era intelligent things ini, dimana semua perangkat dapat saling berkomunikasi melalui jaringan internet, ada banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis maupun pemerintah kota Makassar. Hal inilah yang melatarbelakangi penyelenggaraan pertama Virtus Showcase di kota ini dengan harapan peserta yang hadir dapat belajar bagaimana memanfaatkan IoT sesuai dengan gila perusahaan, harus mulai dari mana dan tantangan apa saja yang harus dihadapi," pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: