Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Digital NFC Catatkan Saham di Bursa, Begini Harapan Rudiantara

Perusahaan Digital NFC Catatkan Saham di Bursa, Begini Harapan Rudiantara Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat perdana, saham Perseroan menguat 49,73% ke level Rp2.770 dari harga penawaran Rp1.850 per saham. Alhasil, saham Perusahaan menyentuh batas atas auto-rejection.

Menteri Komunikasi dan informatika, Rudiantara, mengatakan bahwa NFC merupakan perusahaan digital kedua yang melantai di bursa meski belum berstatus sebagai Unicorn. 

"Saya berharap Unicorn-Unicorn juga nanti akan masuk ke bursa," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Nyoman Yetna, menyatakan, meski semakin banyaknya perusahaan yang masuk ke pasar modal Indonesia, pihaknya akan terus memonitor. Saat ini ada 594 emiten di BEI atau sebanyak 30 emiten di sepanjang 2018. 

"Kami akan memonitor setiap hari perusahaan tercatat. Pesan kami, emiten harus terus berkomunikasi dengan publik dan harus menciptakan value creation," ujarnya. 

Sekadar informasi, Perusahaan melepas 166,67 juta saham di harga Rp1.850 per saham sehingga diprediksi akan meraup dana segar sekitar Rp308 miliar. ‎Nantinya, dana segar dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 60% akan digunakan untuk peningkatan modal kerja, sebesar 30% untuk investasi, dan sisanya akan dialokasikan untuk human development.

Dalam aksi ini, Perusahaan pun menunjuk PT Kresna Sekuritas, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

Sekadar informasi, PT NFC Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa teknologi informasi, digital, dan telekomunikasi. Saat ini, NFC Indonesia juga memilki beberapa jenis lini usaha yang berbasis teknologi untuk penjualan barang dan jasa.

Selain itu, Perseroan pun mengembangkan teknologi berbasis pemindaian kode batang untuk membantu pelaku usaha khususnya dan masyarakat pada umumya untuk terjun memasuki gaya hidup digital yang mulai berkembang.

Sebelum IPO, ‎saham NFC Indonesia dimiliki oleh PT Kresna Jubileum Indonesia sebesar 35%, PT Nusantara Teknologi Perkasa memegang 25%, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) memegang sebesar 20%, PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) memegang sebesar 10%, dan PT Inti Dot Com memegang sebesar 10%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: