Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagaimana Respons Petani AS Hadapi Perang Dagang?

Bagaimana Respons Petani AS Hadapi Perang Dagang? Kredit Foto: Via farmingahead.com.au
Warta Ekonomi, Illinois -

Terry Davidson berusaha untuk tetap optimis dalam bertani setelah tarif perdagangan AS-China yang mulai berlaku Jumat menjadi kenangan yang 'tidak ramah'.

Petani kedelai Illinois tersebut lebih optimis daripada yang lain bahwa keadaan akan berangsur membaik, namun banyak petani di pertanian Midwestern tidak begitu yakin, mengikuti salvo pembukaan dalam perang dagang.

Setelah Washington pada Jumat memberlakukan 25 persen bea atas mesin, elektronik, dan peralatan berteknologi tinggi senilai US$34 miliar.

Beijing telah mengatakan kedelai akan menjadi salah satu produk AS yang akan dikenakan tarif, dan pertarungan dolar untuk dolar segera setelah tarif AS mulai berlaku sejalan dengan kritik berulang kali Presiden Donald Trump terhadap praktik ekonomi China.

"Kami telah bertahan sejak 1800-an dan kami masih akan bertani," ujar Davidson, (41), seorang petani generasi kelima dan seorang Demokrat di antara sebagian besar Partai Republik.

"Jadi, aku pikir kita akan terus bertani," tuturnya, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, Kamis (12/7/2018).

Sementara itu, dia tidak yakin bagaimana tarif akan mempengaruhi harga yang dapat dia tetapkan untuk panennya ketika waktu panen datang dalam beberapa bulan.

"Negara-negara lain sedang mencoba untuk membeli kedelai AS. Mereka mengambil alih apa yang telah dilakukan China kepada kami," tutur Davidson kepada AFP, dengan catatan optimisme yang berhati-hati di pertaniannya di luar Harvard, Illinois, dua jam perjalanan. dan dunia yang jauh dari Chicago.

Tetapi petani lain, dan kelompok yang mewakili mereka, sedang memberikan sebuah peringatan.

Petani kedelai sangat peduli. Mereka menjual sebagian besar hasil panen mereka ke luar negeri, dan China adalah pasar terbesar dan paling cepat berkembang.

Sementara banyak petani mendukung upaya Trump untuk menegosiasikan kesepakatan perdagangan yang lebih baik, banyak yang tidak yakin tarif adalah pendekatan terbaik dan takut akan kerusakan ekonomi yang dapat mereka sebabkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: