Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Melemah Bawa Berkah untuk Sektor Pariwisata

Rupiah Melemah Bawa Berkah untuk Sektor Pariwisata Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Manado -

Pelemahan nilai tukar rupiah dinilai mampu memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Pengamat Ekonomi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Joy Tulung, menuturkan, rupiah terus mengalami pelemahan bahkan berfluktuasi dalam kurun beberapa waktu terakhir ini. Nilai tukar rupiah yang melemah biasanya akan berpengaruh terhadap kunjungan masyarakat Indonesia ke luar negeri karena akan semakin mahal.

"Namun, itu tentunya diharapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan nusantara," tutur Joy di Manado, Kamis (12/7/2018).

Sebaliknya, karena nilai valuta asing terhadap rupiah menguat, jumlah kunjungan wisatawan asing semakin banyak.

Oleh karena itu, katanya, tentunya hal ini bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk lebih gencar mempromosikan Sulawesi Utara agar wisatawan asing tertarik untuk datang dan menyediakan serta menfasilitasi berbagai macam kegiatan dan hal-hal yang membuat wisatawan asing rela mengeluarkan uangnya sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bisa terjadi.

Pergerakan nilai rupiah dan nilai tukar negara lain yang juga terkena dampak ekonomi global dapat dilakukan untuk mendorong agar bisa memberikan dampak ke sektor pariwisata.

Wisatawan Mancanegara (wisman) yang datang ke Sulawesi Utara (Sulut) masih didominasi oleh warga China pada bulan Mei 2018.

"Wisman asal China yang datang ke Sulut pada Mei 2018 sebanyak 8.324 orang atau 88,51% dari total wisman," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Ateng Hartono.

Ateng mengatakan wisman asal China cukup banyak karena adanya penerbangan sewa dari Tiongkok menuju Manado sejak dua tahun terakhir ini.

Kemudian, katanya, diikuti oleh Amerika 172 orang (1,83%), Jerman 160 orang (1,70%), Singapura 104 orang (1,11%), Ausatralia 84 orang (0,89%).

Hongkong sebanyak 73 orang (0,78%), Inggris 62 orang (0,66%), Perancis 46 orang (0,49%), Belanda 44 orang (0,47%), Malaysia 28 orang (0,30%).

Dia mengatakan jumlah wisman yang datang ke Sulut melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi bulan Mei 2018 sebanyak 9.405 orang atau menurun sebesar 7,79% dibanding bulan April 2018 yang berjumlah 10.200 Orang.

Dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya (Mei 2017 sebanyak 5.589 Orang terhadap bulan April 2018) meningkat sebesar 68,28%.

Perkembangan wisatawan mancanegara kumalatif sampai Mei 2018 mencapai 49.018 orang. Angka ini meningkat dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada kurun waktu yang sama di tahun 2017 yaitu 29.495 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: