Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Juni 2018, Daya Beli Petani Sulsel Melemah 0,17%

Juni 2018, Daya Beli Petani Sulsel Melemah 0,17% Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Warta Ekonomi, Makassar -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat daya beli petani di Sulsel melemah pada Juni 2018. Terjadi penurunan NTB gabungan sebesar 0,17% menjadi 103,14. Diketahui, periode Mei tahun ini, daya beli petani provinsi yang menjadi gerbang Kawasan Timur Indonesia sempat menembus 103,31.

"NTP (Nilai Tukar Petani) gabungan Sulsel pada Juni 2018 sebesar 103,14 atau terjadi penurunan sebesar 0,17% bila dibandingkan dengan NTP pada Mei 2018 dengan NTP sebesar 103,31," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, di Makassar, Jumat (13/7/2018).

Pelemahan daya beli petani Sulsel pada bulan keenam tahun ini terjadi setelah sebelumnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada Mei 2018, NTP Sulsel sempat naik 1,37%. Adapun penurunan NTP kali ini mengulang catatan negatif pada awal tahun. 

NTP diketahui diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang harus dibayarkan petani. NTP menjadi salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di pedesaan. 

NTP juga dapat menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani.

Nursam mengatakan kesimpulan data penurunan NTP Sulsel pada Juni 2018 merujuk pada hasil pemantauan harga-harga pedesaan. Penurunan NTP terjadi disebabkan indeks yang diterima petani terbilang rendah, yakni 0,51%. Di sisi lain, indeks yang dibayar petani cukup tinggi mencapai 0,68%. 

Menurut Nursam, penurunan NTP Sulsel pada bulan keenam tahun ini dipengaruhi merosotnya secara signifikan subsektor tanaman perkebunan rakyat mencapai 2,54%. Itu membuat kenaikan empat subsektor lainnya tidak terlalu berpengaruh meliputi subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor peternakan dan subsektor perikanan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: