Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Teh Indonesia Dapat Penghargaan dari Prancis

Produk Teh Indonesia Dapat Penghargaan dari Prancis Kredit Foto: Antara/Agvi Firdaus
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teh Indonesia menerima sertifikat penghargaan "AVPA Gourmet Product 2018" untuk kategori Black Tea yang berasal dari produsen PT Bukitsari dengan merek "Bankitwangi".

Sertifikat ini merupakan penghargaan dari "Teas of The World International Contest" yang diselenggarakan Agence pour la Valorisation des Produits Agricoles (AVPA) Prancis, berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (13/7/2018).

AVPA Prancis adalah suatu organisasi yang berdomisili di Paris yang bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai tambah dan memasarkan produk pertanian pada tingkat nasional dan internasional.

Dalam acara yang berlangsung pada 10 Juli 2018 di Paris tersebut, penghargaan diberikan langsung oleh Presiden AVPA, Philippe Juglar, kepada perwakilan PT Bukitsari, Suryo Tutuko, serta disaksikan oleh Duta Besar RI Paris, Hotmangaradja Pandjaitan.

Ajang internasional "Teas of The World" merupakan kompetisi pertama khusus untuk memberikan penghargaan produsen teh terbaik yang diselenggarakan oleh AVPA.

Produk teh yang dipertandingkan dibagi berdasarkan sembilan kategori, yaitu Green Tea, White Tea, Oolong Clear, Darjeeling, Oolong Moyen, Oolong Oriental Beauty, Oolong Dark, Black Tea, dan No Category  (lainnya). Penilaian juri pun berlangsung ketat. Dari keseluruhan 113 produk teh yang dipertandingkan (dari 15 negara produsen), hanya 53 teh yang mendapatkan penghargaan, di antaranya dari Jepang, Tiongkok, India, dan Taiwan. 

Potensi pasar teh sebagai negara gastronomi dan importir teh terbesar ke-5 di kawasan Eropa, Prancis tidak bisa lagi mengabaikan pentingnya teh dalam kehidupan sehari-hari.

Teh sudah berhasil memikat sepertiga dari populasi Perancis dan sekarang menjadi segmen barang konsumsi yang dinamis. Berdasarkan data Trademap tahun 2017, nilai impor Prancis untuk produk teh atau tea, whether or not flavoured dengan kode HS 0902, mencapai US$168,37 juta.

Pasar teh di Prancis naik 6,6% pada 2017 dan terus stabil hingga kini. Dari jumlah tersebut, hingga 25% adalah permintaan teh premium atau teas of origin. Sementara sisanya adalah permintaan dalam bentuk teh celup yang dibeli di supermarket. Kebutuhan ini tentunya menjadi pertimbangan bagi para produsen dan pemasok teh.

Pada 2017, Indonesia merupakan pemasok dengan peringkat ke-11 dengan share sebesar 1,69% atau senilai $2.841.000. Namun demikian, jumlah ini masih jauh bila dibandingkan dengan China $43.605.000, Sri Lanka $10.171.000, dan India $6.706.000. Nilai pertumbuhan ekspor Indonesia di pasar Prancis adalah sebesar 6,56% untuk kurun waktu 5 tahun dari tahun 2013-2017. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: