Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Publik Harusnya Sibuk Tanya Program, Bukan Figur Cawapres

Publik Harusnya Sibuk Tanya Program, Bukan Figur Cawapres Kredit Foto: Antara/Yusran Uccang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program kerja yang ditawarkan lebih penting untuk menjadi pertimbangan dipilih daripada hanya melihat figur.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menuturkan, seharusnya publik disibukkan dengan program apa yang diusung pasangan calon.

"Akan tetapi, publik disibukkan siapa yang jadi cawapres, dan yang menarik, untuk Joko Widodo jadikan pasangannya," kata Emrus di Jakarta, Sabtu (14/7/2018).

Emrus menilai sistem politik di Indonesia belum matang serta ideologi Pancasila belum mengakar dalam kehidupan sehingga membuat masyarakat lebih fokus pada pasangan calon daripada program-programnya.

Ia mencontohkan Singapura yang politiknya lebih matang tampak dalam pemilihan presiden pada tahun 2017 yang terpilih adalah seorang dari minoritas.

"Menjadi persoalan ketika menjadi calon presiden dan pasangannya menjadi sentral, ibarat masinis kereta api atau nakhoda kapal," ucapnya.

Meski begitu, dia menilai dalam Pemilu Presiden 2019 menjadi pembicaraan menarik karena cawapres akan mendapat karpet merah menuju calon presiden pada tahun 2024.

Terkait dengan hal itu, dia yakin kini perbincangan dalam parpol sedang intensif dalam menganalisis pasangan calon, baik dari partai maupun bukan partai.

"Bisa partai, bisa bukan partai, siapa pun dengan asumsi menang dan berpeluang dalam capres pada Pilpres 2024. Perbincangan ini jadi menarik," tutur Emrus.

Emrus berpendapat partai koalisi mempertimbangkan tentang elektabilitas cawapres yang akan berpasangan dengan Jokowi karena berdasarkan survei masih di bawah 50%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: