Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Butuh Infrastruktur Transportasi Cerdas

Indonesia Butuh Infrastruktur Transportasi Cerdas Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Medan -

Indonesia secara garis besar membutuhkan infrastruktur transportasi yang "cerdas", Sistem Informasi dan Telekomunikasi, serta Manajemen Moda Transportasi Berkeadilan.

"Sarana Tranportasi Cerdas, dan Sikap Budaya pengguna transportasi cerdas yang berkeadilan difokuskan pada keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, dan koneksi intermoda (antara moda)," kata Sekretaris Dewan Profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Dr Imam Robandi, dalam pertemuan dengan wartawan, di Medan, Sabtu (14/7/2018).

Hal tersebut dikatakannya usai Rapat Kerja Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MDGB PTN-BH) di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Imam mengatakan, hal itu memerlukan keseriusan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Jumlah kecelakaan di negeri ini setiap tahun yang sangat besar akibat transportasi di jalan raya, sungai, danau, laut, dan di udara.

Selain itu, juga kelambatan pengiriman dan pembongkaran barang terjadi karena sistem transportasi yang sangat buruk, serta pengguna tranportasi yang belum terdidik dengan baik.

"Transportasi adalah tulang punggung perekonomian Indonesia," ucapnya.

Ia menjelaskan, dengan panjang (jumlah) jalan yang semakin terbatas dan barang yang diangkut semakin meningkat, maka semakin dibutuhkan sistem tranportasi yang lebih efisien, yaitu tepat dan cepat.

Sistem transportasi konvensional sudah sangat tertinggal, sehingga tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan optimal karena pertumbuhan jumlah alat transportasi modern yang semakin cepat.

"Ini dibutuhkan sistem transportasi yang cerdas, dapat menghasilkan sistem yang efisien dan tepat waktu, serta dapat menjangkau seluruh titik aktivitas perekonomian masyarakat.Juga dapat mendidik budaya positif masyarakat pengguna transportasi dan masyarakat umum," katanya.

Ia juga menyebutkan, sistem perkeretaapian harus mulai dihidupkan kembali secara serius agar masyarakat tertarik menggunakan transportasi publik, terutama di kota metropolitan seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Makassar.

"Untuk tujuan pendek (antara terminal, kantor pelayanan atau pusat perbelanjaan) sangat perlu dikembangkan untuk kebutuhan perkeretaapian dalam kota," kata Guru Besar ITS itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: