Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Proyek Apron Bandara Bali Capai 54%

Proyek Apron Bandara Bali Capai 54% Kredit Foto: Antara/Wira Suryantala
Warta Ekonomi, Denpasar -

PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyebutkan proyek pengembangan apron timur di bandara itu sudah mencapai 54 persen yang ditargetkan rampung sebelum berlangsungnya pertemuan IMF dan Bank Dunia, Oktober 2018.

"Kami optimistis akan selesai sesuai target," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Minggu (15/7/2018).

Menurut dia, proyek pengembangan tempat parkir pesawat yang masuk paket II itu dikerjakan oleh kontraktor BUMN Nindya Karya.

Pengerjaan proyek apron timur itu merupakan yang paling mendekati rampung, meski pada saat yang sama juga dilakukan pemindahan lahan pengelolaan limbah di sebelah selatan bandara.

Selanjutnya, proyek perluasan apron di sebelah barat bandara yang dilakukan dengan cara mengurug lahan perairan seluas sekitar 6 hektare saat ini sudah mencapai 22 persen.

Pengurugan lahan perairan yang masuk paket I itu baru bisa dilaksanakan setelah pihaknya mendapatkan persetujuan melaksanakan reklamasi per 18 Mei 2018.

Saat ini, sejumlah petugas dan alat berat dikerahkan untuk mengejar penyelesaian pematangan lahan yang dikerjakan oleh kontraktor BUMN Perseroan Terbatas Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.

Pengurugan lahan seluas 6 hektare itu merupakan proyek jangka pendek untuk menambah lahan apron pesawat menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia dari sekitar 48 hektare lahan yang rencananya akan diurug untuk kepentingan jangka panjang.

Untuk Paket III yakni pembangunan gedung VIP I dan VIP II yang dikerjakan oleh kontraktor Amarta Karya (Amka) yang proses pengerjaannya saat ini sudah mencapai 38 persen.

Sejumlah fasilitas lainnya juga direlokasi sebagai imbas pengembangan apron barat dan timur di antaranya pembangunan markas Pangkalan Udara Ngurah Rai dan pembangunan sarana pengelolaan limbah yang menelan anggaran total seluruhnya mencapai sekitar Rp2,2 triliun.

Pengelola bandara itu juga memperluas gerai pelaporan atau "check-in" di terminal internasional dari 96 unit seluas 2.740 meter persegi menjadi 126 unit dengan luas 4.420 meter persegi.

Selain itu, "rapid exit taxiway" menjadi tiga dari dua lintasan dan penambahan tempat parkir pesawat menjadi 63 dari saat ini sebanyak 53, kemudian kapasitas landasan pacu juga ditingkatkan menjadi 33 penerbangan per jam yang semula 30 penerbangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: