Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Perang Dagang, Presiden Dewan Eropa Peringatkan Ini ke China, AS, dan Rusia

Soal Perang Dagang, Presiden Dewan Eropa Peringatkan Ini ke China, AS, dan Rusia Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Beijing -

Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Cina telah didesak untuk bekerja dengan Eropa untuk menghindari perang dagang dan mencegah "konflik dan kekacauan".

Presiden Dewan Eropa Donald Tusk berbicara di Beijing pada pembukaan pertemuan tingkat tinggi antara China dan Uni Eropa, hanya beberapa jam menjelang pertemuan puncak antara Trump dan Putin di Helsinki.

"Kita semua sadar akan fakta bahwa arsitektur dunia berubah di depan mata kita, dan itu adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjadikan perubahan menjadi lebih baik," tutur Tusk.

Pekan lalu, Tusk mengecam kritik presiden AS terhadap sekutu Eropa dan mendesak dia untuk mengingat siapa teman-temannya ketika dia bisa bertemu dengan Vladimir Putin.

Di Beijing, Tus juga mengatakan bahwa Eropa, China, AS, dan Rusia memiliki "tugas bersama" untuk tidak menghancurkan tatanan global, tetapi untuk memperbaikinya dengan mereformasi aturan perdagangan internasional.

"Inilah mengapa saya menyerukan kepada tuan rumah China, tetapi juga pada presiden Trump dan Putin, untuk bersama-sama memulai proses ini dari reformasi menyeluruh WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)," ungkap Tusk, sebagaimana dikutip dari The Independent, Senin (16/7/2018).

"Masih ada waktu untuk mencegah konflik dan kekacauan," tambahnya.

Washington memberlakukan tarif 25% pada US$34 miliar (£25,7 miliar) barang dalam menanggapi keluhan bahwa Beijing telah 'menyakiti' perusahaan-perusahaan Amerika dengan mencuri atau menekan perusahaan untuk menyerahkan teknologinya.

Kebijakan tersebut juga telah menerapkan tarif pada baja dan aluminium yang diimpor dari sekutu seperti Kanada, Meksiko dan Uni Eropa. Blok Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara juga telah merespons dengan pajak impor sebesar 3,25 miliar dolar (2,5 miliar pound) dari barang-barang AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: