Tumbuh Tipis, Aset Perbankan Sulsel Capai Rp136,23 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total aset perbankan di Sulsel pada Mei tahun ini mengalami pertumbuhan, tapi tidak begitu signifikan alias tumbuh tipis. Secara tahunan, terjadi pertumbuhan berkisar 0,38%, dari Rp135,72 triliun menjadi Rp136,23 triliun. Kebanyakan berasal dari aset bank umum ketimbang BPR. 

"Total aset perbankan di Sulsel posisi Mei 2018 tumbuh 0,38% (yoy) dengan nominal Rp136,23 triliun. Terdiri dari aset bank umum Rp133,72 triliun dan aset BPR Rp2,51 triliun," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua, Andi Muhammad Yusuf, di Makassar. 

"Kalau berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp128,93 triliun dan aset perbankan syariah Rp7,29 triliun," sambung Yusuf. 

Berdasarkan data OJK, total bank yang beroperasi di Sulsel hingga Mei 2018 mencapai 81 unit yang memiliki 1.125 jaringan kantor. Rinciannya yakni 53 bank umum dan 28 BPR/S. Terbanyak bank umum yang memiliki 1.078 jaringan kantor, sedangkan BPR/S tercatat hanya memiliki 47 jaringan kantor. 

Secara umum, perkembangan industri jasa keuangan di Sulsel pada Mei 2018 masih tumbuh positif. Semua itu ditopang fungsi intermediasi yang meningkat disertai tingkat risiko yang tetap aman. Yusuf melanjutkan kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat menjadi 130,29% dan tingkat risiko kredit bermasalah berada di level aman 4,48%.