Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perang Dagang AS-China Juga Berimplikasi Negatif ke Korsel

Perang Dagang AS-China Juga Berimplikasi Negatif ke Korsel Kredit Foto: Min Won-Ki
Warta Ekonomi, Seoul -

Menteri keuangan Korea Selatan memperingatkan bahwa perang perdagangan habis-habisan antara AS dan China akan memiliki implikasi suram bagi negara itu, karena ia menurunkan prospek pertumbuhan tahun ini Rabu (18 Juli).

Ekonomi terbesar ke 11 dunia tersebut diperkirakan hanya tumbuh 2,9 persen tahun ini, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar 3 persen, Kim Dong-yeon mengatakan, mengutip permintaan yang melambat di dalam dan luar negeri serta meningkatnya angka pengangguran di Korsel.

Perkiraan terbaru juga lebih rendah dari angka tahun lalu, ketika ekonomi yang bergantung pada ekspor tumbuh 3,1 persen, dan datang sebagai dua mitra dagang utama China dan AS terlibat dalam percekcokan pahit yang telah menyebabkan mereka memberlakukan tarif besar pada miliaran dolar AS dolar pada barang.

"Situasi ekonomi di jalan tampaknya tidak cerah," ujar Kim kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, Rabu (18/7/2018).

"Situasi ini mungkin bertambah buruk jika kecemasan di pasar keuangan internasional menyebar karena sengketa perdagangan AS-China, dan sentimen pasar dan perusahaan tidak membaik," tuturnya.

Pengiriman luar negeri mencakup lebih dari setengah ekonomi Selatan, dengan lebih dari seperempat ekspor dikirim ke China dan sekitar 12 persen ke AS.

Kim bersumpah untuk "memantau secara ketat situasi perdagangan internasional termasuk deretan perdagangan AS-China" dan mengumumkan langkah-langkah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja dan memacu pengeluaran domestik.

Presiden AS Donald Trump telah mengambil sikap konfrontasional "Amerika First" pada kebijakan perdagangan, memberlakukan tarif pada baja dan aluminium, yang membuat marah sekutu dan mendorong aksi pembalasan cepat, serta 25 persen pada US$34 miliar barang-barang Tiongkok.

China juga mengancam akan mengambil tindakan lebih lanjut, sementara ekspor AS menghadapi pajak perbatasan balasan dari Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Minggu ini konfrontasi perdagangan yang terus tumbuh adalah "ancaman jangka pendek terbesar bagi pertumbuhan global" dan dalam kasus terburuk bisa memangkas setengah poin dari PDB dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: