Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Dorong Penyelesaian Perundingan IA CEPA

Airlangga Dorong Penyelesaian Perundingan IA CEPA Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian turut mendorong percepatan penyelesaian perundingan perdagangan bebas dalam kerangka Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kerja sama bilateral yang komprehensif tentu akan mendongkrak ekspor produk Indonesia ke Australia.

"Pemerintah sedang menggenjot ekspor ke Australia melalui produk industri manufaktur berupa tekstil, pakaian, dan alas kaki. Jadi, kami minta bea masuk produk tersebut bisa diturunkan karena sekarang dikenakan tarif sebesar 10 sampai 17 persen. Kalau bisa dihapuskan atau menjadi 0%," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Selama ini, komoditas ekspor unggulan Indonesia ke negara kanguru tersebut, antara lain furnitur, produk kimia dan karet olahan, makanan dan minuman, tekstil, serta elektronik.

Airlangga menyampaikan, pihaknya juga masih berkeinginan untuk meningkatkan ekspor ke Asutralia berupa kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU), baik itu mesin yang menggunakan bahan bakar maupun elektrik.

"Karena industri otomotif di sana tutup semua. Ini menjadi peluang bagi kita," ujarnya.

Terkait mobil listrik tersebut, Australia masih meminta agar produk yang masuk ke negaranya adalah kendaraan dengan komponen lokal yang berasal dari kawasan ASEAN mencapai 40% sementara Indonesia mengusulkan sekitar 20%-30%.

"Nah, itu yang masih dinegosiasikan," ucapnya.

Sementara itu, Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Surywirawan menyatakan, peluang ekspor kendaraan Indonesia ke pasar Australia cukup besar. Terlebih lagi, sesuai  peta jalan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan salah satu dari lima sektor manufaktur yang diprioritaskan menjadi percontohan pada tahap awal untuk implementasi industri 4.0.

"Di dalam roadmap tersebut, pemerintah akan memacu industri otomotif nasional agar mampu menjadi champion untuk ekspor kendaraan  ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran dalam) dan EV (electric vehicle/kendaraan listrik)," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: