PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyatakan bahwa Perseroan mundur dari proses pendanaan akuisisi sebesar 51% saham PT Freeport Indonesia (PFI) oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Achmad Baiquni, mengungkapkan bahwa memang BNI sempat tertarik untuk memberi pendanaan. Tetapi, saat ini sudah banyak pihak yang berniat memberikan pendanaan kepada Inalum.
"Awalnya 'kan kita ingin masuk, tapi ya tentunya kita lihat terms note-nya seperti apa. Bank-bank yang minat biayai akuisisi dari pada Freeport cukup banyak juga 'kan, baik itu bank asing maupun bank lokal," ujarnya.
Malah menurutnya, bank asing yang memberikan penawaran cenderung menawarkan bunga yang lebih menarik bagi Inalum. Hal tersebut membuat Perseroan tidak bisa bersaing untuk memberikan pendanaan.
"Kalau kita harus bersaing dengan yang bank asing, biasanya 'kan bank asing suku bunganya 'kan cukup menarik. Kalau kita, rasanya untuk bersaing dengan mereka agak cukup berat juga," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa bank BUMN tidak diwajibkan ikut dalam proses akuisisi Freeport oleh Inalum.
"Apa lagi sekarang 'kan kita enggak diwajibkan untuk membiayai itu, kita diberi keluasaan," ucapnya.
Selain itu, saat ini kondisi rupiah tengah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat. Padahal, pinjaman yang diberikan dalam bentuk dolar AS.
"Karena dengan dana dolar kita yang sangat terbatas, kita juga tetap mesti melihat ya ternyata masih juga potensi-potensi kita menyalurkan kredit dengan suku bunga yang masih lebih menarik kenapa kita enggak pilih yang itu," pungkasnya.
Baca Juga: Kasus DBD di Bali Melonjak di Awal Tahun, Tembus 1.566 Kasus!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitriyani
Editor: Fauziah Nurul Hidayah