Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki Akhiri Status Darurat Pasca Aksi Kudeta 2016

Turki Akhiri Status Darurat Pasca Aksi Kudeta 2016 Kredit Foto: Reuters/Alkis Konstantinidis
Warta Ekonomi, Ankara -

Keadaan darurat di Turki telah berakhir Rabu (18/7/2018) tengah malam setelah diberlakukan dua tahun lalu setelah kudeta militer yang gagal pada Juli 2016.

Ini akan digantikan oleh seperangkat undang-undang keamanan baru yang bertujuan untuk menindak aktivitas teroris.

Penghentian aturan darurat dijanjikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kampanye kepresidenannya sebelum kemenangannya dalam pemilihan umum pada bulan Juni.

Diperbaharui sebanyak tujuh kali sebelumnya oleh parlemen, keadaan darurat berakhir secara otomatis karena pemerintah tidak memperpanjangnya sekali lagi, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Kamis (19/7/2018).

Erdogan telah terpilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan lima tahun lagi, dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), bersama dengan sekutu nasionalisnya MHP (Partai Gerakan Nasionalis), mempertahankan mayoritasnya di parlemen.

Upaya kudeta pada 15 Juli 2016 telah menyebabkan 250 orang tewas dan 2.000 lainnya terluka. Tank-tank berguling di jalan-jalan Ankara dan Istanbul, dan pesawat-pesawat tempur berdengung di atas saat tentara pemberontak berusaha menggulingkan pemerintah terpilih Erdogan.

Keadaan darurat diberlakukan setelah itu untuk membereskan konspirasi yang dipimpin oleh ulama buangan di Fethullah Gulen yang berbasis di AS dan para pengikutnya di aparat negara.

Hampir 3.000 pelaku kudeta telah dijatuhi hukuman penjara. Jaringan Gulen dianggap sebagai organisasi teroris yang disebut FETO oleh Ankara.

Sejak itu, pemerintah telah menahan 160.000 orang dan memecat sejumlah pekerja publik, akademisi dan hakim, melarang lusinan organisasi, menyita bisnis, dan membatasi independensi peradilan.

Kritik Erdogan menuduhnya menggunakan gagang-gagang yang gagal sebagai dalih untuk membatalkan semua bentuk perbedaan pendapat, sementara Turki mengatakan langkah-langkah itu diperlukan untuk menjaga keamanan nasional.

"Kami berharap bahwa ketegangan yang disebabkan oleh keadaan darurat sekarang akan hilang dengan beberapa teman-teman barat kita. Periode ini sangat penting untuk membersihkan unsur-unsur teroris yang telah disusupi di banyak lapisan aparat negara kita," pungkas seorang sumber pemerintah kepada yang meminta untuk tidak dinamakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: