Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKPM: Pasar Nontradisional Harus Bisa Atasi Dampak Perang Dagang

BKPM: Pasar Nontradisional Harus Bisa Atasi Dampak Perang Dagang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut pasar non tradisional diharapkan dapat efektif mengatasi dampak perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dengan sejumlah negara ekonomi besar.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Andi Maulana di Jakarta, Kamis, menjelaskan perang dagang yang terjadi seyogyanya tidak akan berdampak pada investasi negara-negara besar ke Indonesia karena memiliki karakteristik berbeda.

"Perang dagang kan saat itu juga, mereka 'deal' saat itu juga. Kalau investasi, mereka izin sekarang, realisasinya masih dua tiga tahun lagi. Jadi pengaruh (perang dagang) tidak signifikan," katanya.

Namun, untuk mengantisipasi dampak sentimen perang dagang, Andi menyebut pasar non tradisional bisa menjadi alternatif untuk mengejar investasi.

Terlebih karena pasar non tradisional seperti Timur Tengah atau Rusia tidak menggunakan mata uang dolar AS atau mata uang lain yang terdampak penekanan dari mata uang negara adidaya itu.

"Kalau negara tradisional impor barang modal, itu akan membebani kita. Kalau negara nontradisional, mereka justru kurangi beban kita," katanya.

Andi menjelaskan pangsa pasar tradisional layak digarap lantaran negara-negara tersebut juga memiliki teknologi tinggi dan modal besar.

"Mereka hanya tidak punya saluran ke kita. Kita harus kejar itu," katanya.

Oleh karena itu, Andi yang baru saja menduduki jabatan sebagai Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal akan fokus untuk tetap menjaga pasar tradisional yang ada seperti negara-negara Asia. Namun, di sisi lain juga tetap mengejar investasi dari pasar nontradisional seperti Rusia dan Timur Tengah.

"Setiap tahun kita sudah kontak dengan Indonesia-Russian Chamber, tapi memang belum intens karena masih disibukkan dengan pembenahan sistem. Kalau sudah selesai kita akan fokus ke situ," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: