Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jonan Beri Tanda Harga BBM Bakal Naik?

Jonan Beri Tanda Harga BBM Bakal Naik? Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan penjelasan terkait penyesuaian subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Gasoil 48 (Solar). Mantan Dirut PT. KAI itu mengatakan bahwa saat ini harga jual eceran Solar jauh lebih rendah dibanding harga pasar atau harga keekonomiannya.

"Gasoil 48 atau Biosolar ini harganya sangat jauh dari harga pasar. Harga jual eceran ke masyarakatnya, masih Rp 5.150," ujarnya.

Maka dari itu, Pemerintah mengusulkan penyesuaian angka subsidi Solar. Tak disebutkan pasti maksud dari penyesuaian. Apakah naik?

"Pemerintah berbicara di Badan Anggaran DPR RI dan juga melalui mekanisme Undang-Undang APBN tahun 2018 Pasal 16 yang mengizinkan adanya penyesuaian subsidi, naik atau turun, sesuai dengan Indonesian Crude Price (ICP)," kata Jonan.

Realisasi rata-rata ICP hingga bulan Juni 2018 mencapai 66,55 dolar AS/barel. Angka tersebut berada di atas asumsi APBN tahun 2018 sebesar 48 dolar/barel. Namun di sisi lain, terdapat potensi peningkatan pendapatan negara akibat lebih besarnya realisasi ICP dibandingkan dengan target pada APBN 2018.

"Kalau kita lihat, ICP yang digunakan sebagai asunsi yang kita sepakati bersama untuk UU APBN 2018 adalah 48 dolar/barel. Pada saat ini, karena ICP-nya tinggi, ini ada tambahan kelebihan pendapatan negara. Mungkin sampai 50 persen lebih, dengan uang ini, ini digunakan untuk penambahan subsidi untuk biosolar," jelasnya.

Jonan juga memaparkan bahwa penggunaan kelebihan pendapatan negara dapat mengompensasi meningkatnya tambahan subsidi minyak solar.

"Jadi ini sebenarnya kantong kiri, kantong kanan. Kalau ICP naik, penerimaan negara naik. Dapat digunakan untuk subsidinya nambah atau untuk keperluan yang lain. Tergantung dari persepsi kita atas daya beli masyarakat," tambah Jonan.

Seperti yang dipaparkan Jonan, realisasi subsidi untuk minyak solar sampai Juni 2018 masih berada di angka Rp 500. Sementara menurut Jonan, idealnya, nilai subsidi minyak solar yang diusulkan sekitar maksimal Rp 2.500 per liter.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: