Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

66 Kebakaran Terjadi di Sleman, Yogyakarta

66 Kebakaran Terjadi di Sleman, Yogyakarta Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 48 kejadian bencana angin kencang melanda wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester pertama 2018.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto, menuturkan, hingga Juni 2018 telah terjadi 48 kejadian bencana angin kencang dengan sebanyak sembilan titik terjadi di Kecamatan Seyegan. Untuk bencana tanah longsor tercatat 29 kejadian, bencana banjir 5 kejadian, bencana petir 9 kejadian, dan bencana kebakaran 66 kejadian.

"Dalam setiap mitigasi bencana, pemerintah tidak dapat mewujudkan upaya tersebut tanpa didukung oleh masyarakat dan tim relawan," katanya, Sabtu (21/7/2018).

Ia mengatakan, untuk kondisi masyarakat terlatih sampai dengan 2017 sebanyak 7.318 jiwa dan meningkat pada pertengahan 2018 menjadi 7.568 jiwa.

"Kesiap-siagaan seluruh unsur menjadi poin penting dalam meminimalisir dan mengelola kebencanaan di wilayah kita," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menggelar gladi lapang penanganan kejadian bencana angin kencang dan pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Margodadi, Seyegan.

"Kegiatan ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman untuk terus membekali masyarakat dengan kemampuan mitigasi bencana," katanya.

Joko mengatakan, kegiatan gladi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana khusunya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana.

"Pemkab Sleman terus mendukung pembentukan Desa Tangguh Bencana. Dari 2014 sampai dengan hari ini di Sleman sudah dikukuhkan sebanyak 43 Desa Tangguh Bencana," katanya.

Ia mengatakan, Kabupaten Sleman dianugerahi karakteristik wilayah yang beragam. Setiap wilayah memiliki potensi bencana yang berbeda-beda.

"Sleman memiliki ancaman bencana berupa erupsi Gunung Merapi, banjir, angin puting beliung, petir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran maupun gempa bumi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: