Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Ingin Kinerja Perpajakan Dioptimalkan

DPR Ingin Kinerja Perpajakan Dioptimalkan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi XI DPR, Indah Kurnia, memberikan dukungan kepada berbagai lembaga negara terkait, terutama Kementerian Keuangan agar dapat mengoptimalkan kinerja perpajakan yang esensial dalam membangun bangsa.

"Saya percaya pajak sebagai alat yang efektif dalam membangun negeri," kata Indah Kurnia dalam rilisnya, Sabtu (21/7/2018).

Menurut Indah, pada saat ini juga Kementerian Keuangan tengah melakukan efisiensi dan optimaliasi dari penerimaan negara.

Politisi PDIP itu juga percaya terhadap upaya yang dilakukan oleh instansi terkait tersebut untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

"Berikan kesempatan mereka bekerja," katanya.

Jika kinerja aparat perpajakan cukup baik, lanjutnya, maka potensi penerimaan pajak juga besar.

Ia juga mengingatkan kepada berbagai pihak agar juga bisa mewujudkan iklim usaha yang kondusif serta kepatuhan pajak yang baik.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan peningkatan aktivitas ekonomi dan kepatuhan Wajib Pajak pada semester I-2018 ikut menyumbang pertumbuhan penerimaan perpajakan dalam periode ini.

"Penerimaan perpajakan semester I tumbuh 14,3%, karena meningkatnya aktivitas ekonomi dan kepatuhan Wajib Pajak telah berdampak positif," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Sri Mulyani menjelaskan penerimaan perpajakan pada semester I-2018 telah mencapai Rp653,5 triliun yang terdiri atas penerimaan pajak nonmigas Rp551,5 triliun, kepabeanan dan cukai Rp72 triliun, dan pajak penghasilan dari migas Rp30,1 triliun.

Peningkatan aktivitas ekonomi terlihat dari membaiknya penerimaan PPh nonmigas yang telah mencapai Rp329,3 triliun, pajak pertambahan Nilai Rp218,1 triliun, pajak bumi dan bangunan Rp0,3 triliun, dan pajak lainnya Rp3,7 triliun.

"Capaian pajak nonmigas pada semester I meningkat secara signifikan, terutama kontribusi PPh Orang Pribadi dan PPh Badan yang masing-masing tumbuh 20,1% dan 23,3%," ujar Sri Mulyani.

Faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan perpajakan ini antara lain peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan harga minyak (ICP) pada Januari-Juni 2018 dengan rata-rata mencapai 66,6 dolar per barel serta membaiknya harga komoditas dunia terutama batubara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: