Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FBI Beberkan Dokumen Konspirasi Trump dengan Rusia

FBI Beberkan Dokumen Konspirasi Trump dengan Rusia Kredit Foto: Brendan Smialowski/AFP/Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Biro Investigasi Federal (FBI) pada Sabtu menyiarkan dokumen-dokumen terkait dengan pengawasan mantan penasehat kampanye presiden Trump Carter Page sebagai bagian dari penyelidikan atas apakah ia berkonspirasi dengan pemerintah Rusia untuk mempengaruhi pemilihan Amerika Serikat tahun 2016.

Dukumen setebal 412 halaman, yang sebagian besar telah diedit dan diumumkan oleh FBI Sabtu malam, mencakup aplikasi pengawasan kepada Pengadilan Pengawasan Intelejen Asing dan surat perintah atas Page.

"FBI yakin Page telah bekerja sama dan berkomplot dengan pemerintah Rusia," demikian aplikasi pengawasan yang diajukan pada tahun 2017 setelah Trump naik ke tampuk kekuasaan. Page telah membantah jadi agen pemerintah Rusia dan belum pernah didakwa karena melakukan kejahatan.

Pada Sabtu pagi, surat kabar the New York Times melaporkan pihaknya telah menerima salinan dari Departemen Kehakiman setelah pihaknya dan organisasi-organisasi media lain mengajukan gugatan.

Dokumen-dokumen yang disiarkan itu menyebutkan "FBI yakin bahwa usaha-usaha Pemerintah Rusia dikoordinasikan dengan Page dan mungkin individu-individu lain yang bersama dengan" tim kampanye Trump. Ditambahkan, Page "telah menjalin hubungan dengan pejabat-pejabat pemerintah Rusia, termasuk agen-agen intelejen Rusia." Para pembuat undang-undang dari Republik berpendapat bahwa FBI telah membuat langkah salah yang serius ketika mengusahakan surat perintah untuk memantau Page pada Oktober 2016 beberapa saat setelah ia tak lagi bergabung dengan tim kampanye Trump.

Nancy Pelosi, pemimpin Demokrat di DPR, mengatakan pada Sabtu bahwa "dokumen-dokumen ini memberi bukti jelas tentang koordinasi Rusia dengan Carter Page, seorang pejabat kampanye Trump yang posisinya tinggi," untuk mencampuri dan mempengaruhi tak layak dan tak pantas pemilihan presiden AS tahun 2016." Pekan lalu, juri mendakwa 12 pejabat intelejen Rusia meretas jejaring komputer Demokrat, dalam tuduhan AS yang paling rinci bahwa Moskow campur tangan dalam pemilihan presiden untuk membantu Trump. Awal tahun ini, tiga belas orang Rusia dan tiga perusahaan Rusia disangka atas tuduhan berkonspirasi untuk mempengaruhi pemilihan.

Michael Horowitz, inspektur jenderal departemen itu, mengatakan pada Maret bahwa ia akan meninjau ulang apakah FBI dan Departemen Kehakiman mengikuti prosedur tepat ketika mereka mengajukan surat perintah untuk melakukan pengawasan secara rahasia atas Page dan hubungannya dengan Rusia.

Pihak Republik telah menyatakan bahwa FBI menggunakan sebagian dokumen yang dikompilasi mantan pejabat intelejen Inggris Christopher Steele untuk membenarkan surat perintah itu, dan gagal mengungkap ke pengadilan bahwa Steele direkrut oleh sebuah perusahaan yang didanai orang-orang Demokrat untuk melakukan riset tandingan atas transaksi binis Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: