Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika Serang Iran Lewat Media Sosial

Amerika Serang Iran Lewat Media Sosial Kredit Foto: Reuters/Raheb Homavandi/File Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat menyerang Iran melalui pidato-pidato dan akun media sosial dalam upayanya menekan negara berpenduduk mayoritas Syiah itu agar mengakhiri program nuklir dan dukungannya terhadap kelompok-kelompok militan.

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat AS yang mengetahui persis soal ini mengatakan kampanye Gedung Putih ini dimaksudkan untuk mendukung upaya Presiden Donald Trump melumat Iran secara ekonomi melalui pemberlakuan kembali sanksi-sanksi keras terhadap Teheran.

Serangan verbal yang didukung Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Penasehat Keamanan Nasional John Bolton semakin intensif sejak rezim Trump mundur dari kesepakatan tujuh negara untuk menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklirnya tahun 2015 pada 8 Mei lalu, Sabtu (21/7) waktu AS.

Para pejabat dan mantan pejabat AS itu mengatakan kampanye verbal Gedung Putih tersebut menggambarkan para pemimpin Iran secara kasar melalui informasi yang dibesar-besarkan atau berbeda dengan pernyataan resmi pemerintah, termasuk pendapat pemerintahan-pemerintahan AS sebelumnya.

Gedung Putih menolak mengomentari perihal kampanye ofensif terhadap Iran ini. Sikap serupa juga ditunjukkan Kementerian Luar Negeri AS yang menolak memberikan pernyataan apapun, khususnya terkait dengan peran Menlu Mike Pompeo.

Menanggapi isu ini, seorang pejabat senior Iran mengenyampingkan kampanye negatif Gedung Putih ini dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat telah melancarkan upaya gagalnya melemahkan Teheran sejak Revolusi Islam Iran 1979.

Dalam sebulan terakhir, akun Twitter dan laman ShareAmerica Kementerian Luar Negeri AS menunjukkan beberapa konten kritis terhadap Iran.

Salah satu judul postingan di bagian "Menumpas Paham Ekstrem Kekerasan" laman berbahasa Persia yang didedikasikan Kemenlu AS untuk mendorong perdebatan tentang demokrasi dan isu-isu lain itu adalah "Maskapai penerbangan Iran membantu menyebarkan kekerasan dan teror".

Menlu Mike Pompeo sendiri menujukan postingan dan banyak pidatonya kepada rakyat Iran, diaspora negara itu, dan publik global.

Pada 21 Juni, misalnya, dia mentwit grafis berjudul "Unjuk rasa di Iran meningkat", "Rakyat Iran harus menghormati hak-hak azasinya", dan "Pengawal revolusi Iran kaya raya saat banyak keluarga Iran berjuang."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: