Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

G20 Serukan Dialog Hadapi Eskalasi Perdagangan dan Geopolitik

G20 Serukan Dialog Hadapi Eskalasi Perdagangan dan Geopolitik Kredit Foto: Reuters/Marcos Brindicci
Warta Ekonomi, Buenos Aires -

Para pemimpin keuangan global menyerukan pada hari Minggu (22/7/2018) untuk meningkatkan dialog guna mencegah ketegangan perdagangan dan geopolitik.

Mengakhiri pertemuan G20 dua hari dengan sedikit konsensus tentang bagaimana menyelesaikan berbagai sengketa atas tindakan tarif AS.

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 20 ekonomi terbesar dunia memperingatkan bahwa pertumbuhan sekarang dinilai sementara masih kuat, namun menjadi kurang sinkron dan risiko penurunan selama jangka pendek dan menengah telah meningkat.

"Ini termasuk meningkatnya kerentanan keuangan, meningkatnya ketegangan perdagangan dan geopolitik, ketidakseimbangan global, ketidaksetaraan dan pertumbuhan yang lemah secara struktural, terutama di beberapa negara maju," tutur pejabat keuangan G20.

"Kami mengakui kebutuhan untuk meningkatkan dialog dan tindakan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kepercayaan diri," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (23/7/2018).

Ini menandai penguatan retorika dibandingkan dengan pernyataan mereka sebelumnya yang dikeluarkan pada bulan Maret, di mana mereka hanya "mengakui perlunya dialog lebih lanjut."

“Retorika terbaru menunjukkan banyak urgensi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Bendahara Australia Scott Morrison kepada dalam sebuah wawancara, dengan menambahkan bahwa para menteri telah menjelaskan dalam diskusi bahwa mereka khawatir tentang “aksi balas-membalas” dan bahwa perdagangan terbuka adalah tujuannya.

"Retorika sebelumnya telah sedikit ambigu tentang itu, agak memalukan," tambah Morrison.

Pembicaraan akhir pekan di Buenos Aires datang pada saat retorika yang meningkat dalam konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China, ekonomi terbesar di dunia, yang sejauh ini telah menampar tarif senilai US$34 miliar dari barang satu sama lain.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: