Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump ke Iran: Jangan Pernah Ancam AS, atau...

Trump ke Iran: Jangan Pernah Ancam AS, atau... Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden AS Donald Trump memperingatkan Presiden Iran Hassan Rouhani pada hari Minggu (22/7/2018) untuk tidak mengancam Amerika Serikat atau akan menghadapi konsekuensi, beberapa jam setelah Rouhani mengatakan kepada Trump bahwa kebijakan bermusuhan terhadap Teheran dapat menyebabkan "ibu dari semua perang."

Eskalasi retorika datang ketika pemerintahan Trump telah meluncurkan serangan pidato dan komunikasi online yang dimaksudkan untuk menimbulkan kerusuhan dan membantu menekan Iran untuk mengakhiri program nuklirnya dan dukungannya terhadap kelompok militan, menurut pejabat AS yang akrab dengan masalah ini.

Iran telah menghadapi peningkatan tekanan AS dan sanksi menjulang menyusul keputusan Trump untuk menarik Amerika Serikat dari kesepakatan internasional pada 2015 atas program nuklir Iran. Teheran mengatakan kerja nuklirnya hanya untuk pembangkit listrik dan proyek damai lainnya.

Dalam pidato Minggu malam, Menlu AS Mike Pompeo mengecam pemimpin Iran sebagai “mafia”.

Mengatasi pertemuan diplomat Iran sebelumnya pada hari Minggu, Rouhani mengatakan: “Trump, jangan bermain dengan ekor singa, ini hanya akan menyebabkan sebuah penyesalan,” menurut laporan oleh negara lembaga baru IRNA.

"Amerika harus tahu bahwa perdamaian dengan Iran adalah ibu dari semua perdamaian, dan perang dengan Iran adalah ibu dari semua perang," kata Rouhani, meninggalkan kemungkinan perdamaian antara kedua negara, berselisih sejak Revolusi Islam 1979, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (23/7/2018).

Rouhani juga mencemooh ancaman Trump untuk menghentikan ekspor minyak Iran dan mengatakan Iran memiliki posisi dominan di Teluk dan Selat Hormuz, sebuah jalur air pengiriman minyak utama.

Ancaman nyata Rouhani awal bulan ini untuk mengganggu pengiriman minyak dari negara-negara tetangga datang sebagai reaksi terhadap upaya Washington untuk memaksa semua negara berhenti membeli minyak Iran.

Washington awalnya berencana untuk menutup Iran dari pasar minyak global sepenuhnya setelah Trump meninggalkan kesepakatan yang membatasi ambisi nuklir Iran, dengan menuntut semua negara lain berhenti membeli minyak mentah Iran pada November.

Tetapi, Amerika Serikat telah sedikit melonggarkan sikapnya, dengan mengatakan upaya tersebut dapat memberikan sanksi keringanan kepada beberapa sekutu yang sangat bergantung pada pasokan Iran.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: