Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deklarasi Anti Hoax Warnai Hari Anak Nasional 2018

Deklarasi Anti Hoax Warnai Hari Anak Nasional 2018 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemahaman anti hoax harus diterapkan sejak usia dini. Mengingat penyebaran berita hoax atau palsu melalui media sosial (medsos) bisa merusak kehidupan bangsa. 

Hal itu diungkapkan Dewan Pengurus Pusat Radio Republik Indonesia (RRI) Hasto Kuncoro pada perimgatan Hari Anak Nasional 2018 di mall Paskal 23 Bandung, Senin (23/7/2018).

Hasto menilai dampak negatif dari keberadaan medsos bisa merusak karakter generasi bangsa. Agar anak meningkat kesolehannya harus bijak dalam menggunakan medsos. Salah satuny dengan memblokir medsos yang memuat berbagai konten SARA, Pornografi dan kekerasan. 

"Ini dilakukan agar anak-anak ridak terkontaminasi dampak negatof dari media sosial," tegasnya.

Dia menegaskan berita hoax merupakan jenis penyakit baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bisa dibayangkan jenis penyakit ini akan lebih berbahaya dibandingkan jenis penyakit sosial yang sudah ada. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan keberagaman agaman, RAS, etnis dan antar golongan bisa dipecah belah dengan adanya berita hoax.

"Selama ini oenyakit masyarakat seperti minuman kerasN prostitusi, judi. Sekaranf nambah satu lagi yaitu berita hoax," ungkapnya.

Untuk itu, Peringatan HAN kali ini mengajak secara khusus anak-anak agar tidak mudaj percaya dengan berita hoax dengan menggunakan medsos secara bijak. 

Berdasarkan catatan Unesco bahwa Indonesia terholong. lemah dalam literasi media bahkan kalah dibandingkan dengan beberapa negara di Afrika. Artinya dibutuhkan pencerahan bagi masyarakat melalui media yang ada di tanah air. 

"Maka perlu ditingkatkan literasi media massa dengan membereikan informasi yang positif bagi masyarakat," ujarnya.

Selain itu, pemerintah melalui Kominfo harus meningakatkan berbagai sosialisasi dan penyuluhan tentang literasi media kepada masyarakat. 

"Contohnya kerjasama dengan Kejaksaan sehingga bisa meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat," jelasnya.

Adapun Ketua Pelaksana Hari Anak Nasional 2018, Antoni Syuhari mengatakan pihaknya mengajak anak-anak agar lebih mengenal arti kebangsaan dengan pola pengenalan bermain seperti dilakukan di berbagai tempat umum. 

"hari ini momentum yang sangat pas dan mengajak anak-anak untuk menandatangani dan berjanji agar belajar arti perbedaan, kebhinekaan dan akan jauh lebih indah kalau kita selalu bersama," jelasnya.

Antoni yang juga menjabat sebagai Apresiasi Seni Kelompok Anak Juara (Askara) menambahkan kegiatan yang bekerja sama dengan Kominfo dan Kemenhan ini bertujuan untuk menanamkan pendidikam karakter bangsa dan peningkatan kesadaran bela negara di kalangan anak-anak. 

Meskipun zaman semakin canggih tapi tetap nasionalisme selalu dijaga sehingga keutuhan dan kedaulatan negara tetap terjaga.

"Kira tidak ingin anak cucu kita menderita karena itu bagaimana  mempersatukan anak ini melalui Pancasila dengan memmperkokoh persatuan dan kesatuan di masa yang akan datang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: