Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Teken Pasokan 2.029 MVA di Sulawesi

PLN Teken Pasokan 2.029 MVA di Sulawesi Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian transaksi pasokan daya listrik sebesar 2.209 megavolt ampere (MVA) dengan 18 investor di Sulawesi.

Siaran pers PLN di Jakarta, Senin, menyebutkan perjanjian yang ditandatangani tersebut terdiri atas perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor dan lima lainnya akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) tahap kedua.

Penandatanganan PLN dengan para investor itu berlangsung di Jakarta, Senin, yang dikemas dalam acara bertajuk "Welcome to Celebes".

Para investor tersebut antara lain akan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian logam (smelter), kawasan industri, kawasan perumahan, dan pengolahan gas alam cair (LNG).

Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda saat acara penandatanganan mengatakan PLN selalu siap memenuhi kebutuhan listrik mulai dari pelanggan kecil hingga besar termasuk "smelter".

"Kami siap memasok listrik bagi kebutuhan industri dan bisnis terutama 'smelter' yang tersebar di Sulawesi bagian tenggara. Smelter dengan bahan baku nikel ini membutuhkan pasokan listrik dalam jumlah besar dan andal," ujarnya.

Menurut dia, dengan kerja sama PLN dan sektor industri akan menciptakan dampak berantai berupa peningkatan penyerapan tenaga kerja dan mendorong perekonomian di Sulawesi khususnya dan Indonesia secara umum.

Sesuai RUPTL 2018-2027, di Sulawesi, PLN akan membangun pembangkit dengan berkapasitas 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, dan gardu Induk 7.103 MWA.

Ke-13 investor di Sulawesi yang menandatangani perjanjian transaksi listrik adalah "energize" 40 MVA untuk PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) 350 MVA untuk PT Ceria Nugraha Indotama, MoU 37 MVA untuk PT Sinergi Mutiara Cemerlang, MoU 35 MVA untuk KIMA Maros, dan MoU 45 MVA untuk Center Point of Indonesia.

Selanjutnya, MoU 35 MVA untuk South Sulawesi LNG, MoU 73 MVA untuk FKS Land, MoU 770 MVA untuk Kawasan Industri Bantaeng, MoU 44 MVA untuk PT Macika Mineral Industri, MoU 100 MVA untuk PT And & Fang Brothers, MoU 45 MVA untuk PT Banyan Tumbuh Lestari, MoU 7 MVA untuk PT Pani Bersama Tambang, dan MoU 75 MVA untuk PT Gorontalo Minerals.

Sedangkan, lima investor lainnya yang akan segera menandatangani MoU tahap kedua adalah PT Sarana Mineralindo 70 MVA, PT PBI (Mineral Bumi Nusantara) 150 MVA, PT Gorontalo Sejahtera Mining 15 MVA, PT Arafura Surya Alam 31 MVA, dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung 85 MVA.

Data progres program 35.000 MW dari PLN menunjukkan, hingga Juni 2018, sudah ditandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 32.295 MW, dengan rincian 2.311 MW beroperasi dan komisioning, 16.503 MW fase konstruksi, dan 13.481 MW proses penyelesaian pendanaan (financial close).

"Progres ini juga diikuti dengan pembangunan transmisi dan gardu induk di seluruh Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: