Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Rini Tawarkan Potensi Investasi Dalam Negeri di Investment Forum Amerika

Menteri Rini Tawarkan Potensi Investasi Dalam Negeri di Investment Forum Amerika Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengundang para investor asal Amerika Serikat untuk menanamkan investasi di tujuh sektor di Indonesia. Tujuh sektor itu antara lain sektor energi terbarukan, pertambangan mineral, infrastruktur, transportasi darat, transportasi laut dan udara, industri manufaktur, serta pariwisata.

Ketujuh sektor tersebut merupakan sektor yang tengah dipercepat pembangunannya oleh pemerintah guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi.

"Kami percaya bahwa penting untuk melayani investor di masa akan datang dengan semua fasilitas yang dibutuhkan seperti listrik, konektivitas dan efisiensi ekonomi," jelas Rini dalam acara Investment Forum Central for Strategic & International Studies (CSIS) - Bank BNI Roundtable di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (24/7/2018).

Rini menjelaskan, pada sektor energi terbarukan, pemerintah tengah mengembangkan potensi besar dari energi panas bumi (geothermal), solar panel (tenaga surya) dan pembangkit listrik bertenaga angin.

Presiden Joko Widodo menargetkan sedikitnya 23% bauran energi nasional akan berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Oleh karena itu, BUMN energi saat ini tengah fokus mengembangkan proyek geothermal senilai US$19,3 miliar.

Indonesia terletak tepat di antara dua lempeng tektonik besar, memiliki 40% dari cadangan panas bumi dunia (setara dengan 28,5 GWe). Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi geothermal terbesar. Negeri ini juga berada tepat di khatulistiwa dan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia yang berarti memiliki potensi luar biasa sebagai pembangkit listrik tenaga surya dan angin.

Selain itu, Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar kelima di dunia dengan cadangan batu bara sekitar 26 miliar ton (per 2017). Saat ini pemerintah tengah serius mewujudkan hilirisasi hasil tambang Indonesia. Maka dari itu, dibutuhkan investasi besar untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Pada sektor infrastruktur, Rini turut mengungkap peluang investasi pada kawasan ekonomi khusus (KEK) di Walini, Jawa Barat. KEK Walini yang terletak di antara Jakarta dan Bandung ini akan fokus pada hiburan, pendidikan dan penelitian farmasi. Sedikitnya nilai investasi yang ditawarkan pada proyek ini mencapai US$3,6 miliar.

Adapun peluang investasi di berbagai konsesi Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta sebagai penghubung hub konektivitas berbagai area di kota melalui transportasi multimoda.

"Tak hanya itu, sektor manufaktur Indonesia tak kalah menarik, ditopang dengan 128 juta tenaga kerja lokal. Adapun pada sektor pariwisata, kami tengah mengembangkan kawasan ekowisata Mandalika di Lombok. Pengembangan landmark ini akan menjadikan Mandalika sebagai tujuan bagi dua juta turis setiap tahunnya," ungkap Rini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: