Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cuaca Buruk, Pertamina Jaga Keamanan Pasokan BBM di Bali

Cuaca Buruk, Pertamina Jaga Keamanan Pasokan BBM di Bali Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Denpasar -

PT Pertamina (Persero) menjaga pasokan bahan bakar minyak di Bali tetap aman, meski cuaca buruk berupa gelombang tinggi terjadi di beberapa titik di perairan Pulau Dewata. 

"Kami siagakan kapal-kapal tanker yang dapat segera merapat untuk memasok pasokan berikutnya agar stok terjaga," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Rifky Rakhman Yusuf dihubungi di Denpasar, Kamis (26/7/2018).

Menurut dia, selain dari Surabaya, pihaknya juga menyiagakan kapal dari Banyuwangi untuk mendorong pasokan BBM di Bali dan dapat segera merapat di Depo Pertamina di Manggis dan Terminal BBM Sanggaran Denpasar. 

Terkait pasokan BBM, Rifky menambahkan stok masih mencukupi yang diperkirakan hingga 10 hari mendarang. Meski demikian pihaknya akan tetap mengedepankan aspek keselamatan yang akan dipantau hingga cuaca buruk mereda. 

Pertamina, lanjut dia, telah menyiapkan pola pasokan reguler, alternatif, dan darurat sama halnya antisipasi ketika menghadapi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

Dia menjelaskan stok di Pulau Dewata dipasok tidak hanya dari terminal BBM yang ada di Bali tetapi juga didukung terminal cadangan yakni di Surabaya, Situbondo, Cilacap dan Balikpapan. 

Terkait penyaluran BBM rata-rata per hari untuk premium mencapai 716 kiloliter, pertalite mencapai 1.138 kiloliter, pertamax 711 kiloliter dan pertamax turbo mencapai 6 kiloliter. 

Untuk BBM jenis solar mencapai 548 kiloliter, dexlite 43 kiloliter dan pertamina dex mencapai 5 kiloliter. Tidak hanya BBM, penyaluran produk elpiji subsidi 3kg sebesar  630 metrik ton per hari dan "bright gas" 5,5 kg dan 12 kg sebesar 40 metrik ton per hari dan untuk avtur atau bahan bakar pesawat mencapai 2.400 kiloliter per hari. 

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang mencapai 1,5 hingga 6 meter berpotensi terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung dan Selat Lombok bagian selatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: