Ketum Golkar Disebut Tak Punya Etika Politik, Ini Penyebabnya

Warta Ekonomi, Jakarta -

Postingan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di akun Facebook pribadinya menuai sejumlah tanggapan. Pasalnya, unggahan soal judicial review terkait masa jabatan wapres yang kini sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi, dinilai menyinggung Jusuf Kalla. Akibatnya Airlangga dinilai tidak memiliki etika politik.

Pengamat Politik, Madjid Politika Hendri Mohammad, menjelaskan meski pada postingan tersebut tidak menyebutkan nama, namun itu dianggap menyerang Jusuf Kalla yang menjadi pihak terkait dengan adanya gugatan oleh Partai Perindo.

"Airlangga tidak punya etika berpolitik. Itu jelas-jelas dia posting di akun medsos pribadinya, ada centang birunya," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Ia menambahkan, yang lebih parah lagi yakni, postingan itu diiklankan guna melakukan penggiringan publik, bahkan viewers-nya mencapai jutaan. Oleh karena itu, kata Hendri, Airlangga sebaiknya lebih terfokus pada pekerjaannya sebagai Menteri Perindustrian, sebab sejak menjabat belum ada prestasi yang diperlihatkan kepada masyarakat. 

"Daripada beropini tidak jelas, lebih baik Airlangga Hartanto fokus pada pekerjaan sebagai Menteri Perindustrian. Belum kelihatan prestasinya," katanya.

Menurutnya, budaya Indonesia dikenal santun dan penuh tata krama, sehingga dengan mengunggah postingan tersebut, justru bakal dinilai publik sebagai sosok yang ambisius menjadi pendamping Jokowi. 

Sekadar diketahui, tertanggal 21 Juli 2018, Airlangga Hartarto mengunggah ulang hasil wawancara Rizal Mallarangeng, bahkan ia menulis didinding akunnya yakni pengajuan gugatan masa jabatan wapres dapat membahayakan demokrasi dan bisa menciptakan penguasa yang bisa menghalalkan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan. Ayo kita kawal terus demokrasi Indonesia.