Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Gula Tak Mampu Redam Gejolak Harga

Impor Gula Tak Mampu Redam Gejolak Harga Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kebijakan terkait impor gula konsumsi harus dievaluasi. Hal ini perlu dilakukan karena kebijakan impor gula konsumsi nyatanya tidak berhasil menurunkan harga gula konsumsi di Tanah Air. Pasar gula konsumsi malah semakin rawan terkena rembesan gula rafinasi yang harganya selalu lebih murah daripada gula konsumsi.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Novani Karina Saputri, mengatakan, harga gula konsumsi di Indonesia justru lebih tinggi daripada harga gula konsumsi di pasar internasional. Harga gula konsumsi domestik cenderung meningkat setiap bulan.

"Harga gula konsumsi naik 17,5% dari sekitar Rp10.599,5 per kilogram pada September 2010 menjadi Rp12.455,3 per kilogram pada Februari 2018. Pada akhir pengamatan, yaitu Februari 2018, harga gula konsumsi dalam negeri lebih dari tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pasar internasional," urai Novani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis(2672018).

Salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan gula konsumsi salah satunya melalui perdagangan gula internasional atau impor. Pemerintah membuka keran impor untuk memenuhi shortage penawaran gula konsumsi dalam negeri seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Kementerian Perdagangan nomor 117 tahun 2015.

"Sayangnya, pemerintah tidak mampu menentukan jumlah dan waktu yang tepat untuk melakukan impor gula konsumsi. Hal ini terbukti dari jumlah impor yang tidak mampu meredam gejolak harga dan waktu pelaksanaan impor yang kurang maksimal yaitu ketika harga internasional tidak berada pada titik terendah,” jelas Novani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: