Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Peringkat 2 dari 100 Perusahaan di ASEAN

BRI Peringkat 2 dari 100 Perusahaan di ASEAN Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank BRI kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional. Pasalnya BRI saat ini menduduki peringat kedua dari 100 perusahan di ASEAN dengan peningkatan Wealth Added Index (WAI) sebanyak lima kali sejak awal 2018.

Sementara di dalam negeri, Bank BRI menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan yang memberikan index kekayaan terbaik bagi para pemegang saham secara nasional.

Peringkat sebagai perusahaan dengan tingkat Wealth Added Index (WAI) nomor dua di ASEAN tersebut disematkan oleh Stern Value Management Consulting Firm. 

WAI sendiri adalah metode pengukuran kinerja perusahaan yang sebagai indikator untuk menentukan peningkatan kekayaan yang dihasilkan perusahaan di atas return minimal yang diharapkan investor. Di dalam perhitungan WAI, harapan akan return didasari potential cost dan ditambah risiko yang ditanggung investor yang kemudian diterjemahkan dalam cost of equity (CoE).

Apabila perusahaan menghasilkan total return untuk pemegang saham lebih besar dari CoE-nya, maka dapat dikatakan WAI positif atau wealth creators karena menghasilkan wealth added untuk pemegang saham.

Sebaliknya, bila perusahaan hanya menghasilkan TSR sama besar dengan CoE-nya, maka saham itu dianggap belum menghasilkan wealth added. WAI belakang ini menjadi salah satu rujukan untuk menentukan perusahaan yang prospektif untuk berinvestasi.

"Prestasi ini merupakan capaian BRI dalam memberikan return yang tinggi kepada para pemegang saham atau investor. Prestasi ini dapat memicu BRI bekerja lebih baik lagi dan terus berinovasi untuk selalu menjadi pilihan utama perbankan bagi masyarakat Indonesia," ungkap Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Setidaknya terdapat lima strategi yang selalu disampaikan BRI kepada investor. Pertama, refocusing bisnis perbankan ke segmen micro banking. hal ini terlihat jelas dari share segmen bisnis mikro yang terus meningkat.

Kedua, segmen korporasi difokuskan kembali pada profitability business yang lebih besar, seperti transaction banking dan value chain. Ketiga, peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui digitizing proses bisnis mikro, small, dan konsumer yang saat ini sudah tersedia, seperti BRISpot dan MyBRI.

Keempat, peningkatan kapasitas IT yang akan menjadi backbone pertumbuhan bisnis BRI ke depan. Kelima, peningkatan kontribusi dan sinergi perusahaan anak, di mana integrated financial solution tidak hanya conventional banking, tapi juga syariah banking, insurance, multifinance dan venture capital.

“BRI senantiasa memberikan komunikasi yang transparan dan menyampaikan program konkret yang dapat dilakukan perusahaan kepada investor," kata Suprajarto. 

Hal tersebut dapat dilihat oleh investor dengan terjaganya kinerja keuangan BRI hingga saat ini, seperti tingkat pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, profitablitas terjaga, dan tingkat kualitas kredit yang juga terjaga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: