Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Zurich Principle Care Sasar Kaum Produktif di Indonesia

Zurich Principle Care Sasar Kaum Produktif di Indonesia Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Makassar -

Grup perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, PT Zurich Topas Life, secara resmi meluncurkan Zurich Principle Care di Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (26/7). Produk teranyar Zurich tersebut berupa asuransi penyakit kritis dengan manfaat lengkap yang diklaim mampu menjawab kebutuhan keluarga muda dan produktif di Indonesia. 

Chief of Agency and Premier Advisor Zurich Topas Life, Budi Darmawan, mengungkapkan kehadiran Zurich Principle Care merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menghadirkan solusi perlindungan yang mudah dan inovatif. Produk asuransi teranyar itu disebutnya berfokus memberikan nasabah solusi pada setiap fase kehidupannya. 

"Melalui inovasi Zurich Principle Care, Zurich ingin membantu kaum dan keluarga muda Indonesia agar lebih siap dalam menghadapi risiko penyakit kritis. Dengan mengambil alih risiko beban finansial dari penyakit kritis sejak dini, maka kaum muda dapat fokus untuk berkarya dan mengejar passion-nya," ucap Budi, Kamis (26/7/2018). 

Lebih jauh, Budi mengungkapkan seiring dengan perubahan tuntutan hidup pada era modern, kebutuhan proteksi pun berkembang. Yang patut disyukuri, kesadaran kaum muda Indonesia dalam merencanakan perlindungan untuk keluarga pun semakin tinggi. 

Zurich Principle Care sendiri menawarkan tiga kelebihan utama untuk menjawab kebutuhan kaum muda. Di antaranya yakni  inovasi karena mencakup berbagai jenis penyakit kritis, jaminan pengembalian premi 100% kepada nasabah tiap ulang tahun polis ke-10 jika tidak pernah klaim dan memberikan kemudahan dengan harga premi terjangkau mulai dari Rp11.000/ hari.

Perlindungan bagi kaum muda alias produktif sangat penting karena merekalah yang kelak menjadi penentu masa depan Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2016 menunjukkan bahwa 50% lebih penduduk Indonesia adalah usia produktif. Kelompok usia yang mendominasi adalah usia 15-39 tahun dengan jumlah sekitar 84,75 juta atau 32% dari total penduduk Indonesia.

Namun, seiring dengan perkembangan kondisi lingkungan, gaya hidup modern dan pola makan, kaum usia produktif memiliki risiko terpapar penyakit kritis yang lebih tinggi. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2015 sedikitnya lebih dari 48 ribu orang meninggal dunia setiap harinya karena penyakit kardiovaskular. Dalam laporan WHO juga disebutkan pada 2020, tiga perempat kematian di negara berkembang disebabkan oleh penyakit kritis.

Dokter berprestasi sekaligus aktris, Lula Kamal, yang turut hadir dalam acara peluncuran Zurich Principle Care menjelaskan di Indonesia terdapat tiga penyakit kritis tertinggi yang menyebabkan kematian. Di antaranya yakni penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes.

Saat ini penyakit kritis tidak terbatas pada mereka yang berusia tua. Generasi produktif di daerah urban dan sub-urban turut memiliki potensi lebih tinggi akan penyakit kritis karena stress level dan gaya hidup. Bahkan polusi di kota besar pun menjadi penyebab maraknya penyakit kritis. 

Lula Kamal menambahkan bahwa selain risiko kematian yang tinggi, penyakit kritis juga dikenal memiliki biaya medis yang tinggi. Contohnya biaya perawatan penyakit kanker, tiap bulannya bisa mencapai ratusan juta rupiah. 

Pemahaman pentingnya perlindungan asuransi kritis pun mulai meningkat. Hasil riset JakPat yang bekerjasama dengan Zurich menunjukkan bahwa 39,72% atau lebih dari sepertiga responden melihat bahwa perlindungan penyakit kritis menjadi salah satu manfaat yang paling diharapkan dari sebuah asuransi kesehatan. Apalagi dengan terus inflasi biaya medis yang terus meninggi.

Menurut Tower Watson Global Medical Trend Survey Report, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sekitar 79% selama periode 2010-2014.

Kementerian Kesehatan di tahun 2016 pun mengklaim bahwa penyakit kritis telah menyerap anggaran tinggi sekitar Rp1,69 triliun atau 29,67% dari total anggaran nasional. Hal ini mencerminkan bagaimana beban finansial dari penyakit kritis dapat memengaruhi kesejahteraan finansial seseorang. 

"Melalui kehadiran Zurich Principle Care, selain membantu melindungi ekosistem finansial bagi kaum usia produktif, juga bertujuan untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam mengupayakan perlindungan penyakit kritis bagi masyarakat, sehingga dapat fokus mencapai produktivitas maksimal,” tutup Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: