Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prodia Cetak Pendapatan Rp712,59 M Per Juni 2018

Prodia Cetak Pendapatan Rp712,59 M Per Juni 2018 Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), next generation healthcare provider dengan jejaring layanan pemeriksaan kesehatan ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp712,59 miliar pada semester I/2018 atau tumbuh 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp672,61 miliar. Perseroan juga berhasil mencetak laba bersih Rp60,86 miliar dan peningkatan EBITDA sebesar Rp96,70 miliar.

Peningkatan pendapatan bersih Perseroan ditopang oleh peningkatan pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan yang terdiri dari pelanggan individu, referensi dokter, referensi pihak ketiga dan klien korporasi. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter berkontribusi masing-masing sekitar 34,8% dan 32,1% terhadap pendapatan Perseroan. Sementara kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sekitar 19,7% dan 13,4%.

Total aset Perseroan semester I/2018 sebesar Rp1.803,43 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp1.128,94 miliar dan aset tidak lancar menjadi Rp674,48 miliar. Sementara total liabilitas turun sekitar 22,54% menjadi Rp375,77 miliar dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai Rp485,11 miliar. Adapun total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp131,032 miliar dari Rp147,11 miliar pada tahun sebelumnya.

Total liabilitas jangka panjang Rp244,74 miliar, turun sebesar 27,58% dari Rp337,99 miliar pada 2017. Total ekuitas naik menjadi sebesar Rp1.427,66 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.363,09 miliar. Dari sisi arus kas, Perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi per 30 Juni 2018 dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp88,35 miliar atau naik sebesar 107,49% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp42,58 miliar.

Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menerangkan bahwa Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dari kegiatan operasional.

"Kami terus berupaya meningkatkan efisiensi dari kegiatan operasional internal secara berkelanjutan. Kami berharap dapat mempertahankan kinerja yang baik sehingga kami tetap dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada seluruh pemangku kepentingan khususnya bagi pemegang saham," jelas Liana, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Per 30 Juni 2018, Perseroan telah menggunakan dana hasil penawaran umum sebesar Rp334,37 miliar dari total dana hasil bersih penawaran umum senilai kurang lebih Rp1.148 miliar. Dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 30 Juni 2018, sebesar Rp202,08 miliar digunakan untuk pengembangan jejaring outlet, Rp52,29 miliar untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan, serta Rp80 miliar untuk modal kerja.

Hingga semester I/2018, Perseroan semakin memperluas jejaring layanannya ke Sorong, Bogor, Jember, dan Sukabumi. Saat ini, Perseroan telah memiliki 288 outlet di 33 provinsi dan 121 kota yang di antaranya terdiri dari 142 laboratorium klinik; 25 di antaranya memiliki izin klinik dengan layanan wellness (Prodia Health Care), 7 specialty clinic, dan 11 hospital lab.

Perseroan juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk meningkatkan kualitas layanan pemeriksaan laboratorium klinik, serta penambahan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana dan Universitas Sebelas Maret guna mendukung pengembangan ilmu kedokteran dan biomedik. Selain itu, Perseroan juga telah menambahkan layanan Laboratorium Patalogi Anatomik yang terintegrasi dengan patologi molekuler untuk mendukung layanan precision medicine.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: