Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Udara Jakarta Dibilang Buruk, Menteri LHK: Itu Agak Aneh

Kualitas Udara Jakarta Dibilang Buruk, Menteri LHK: Itu Agak Aneh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, membantah kualitas udara di DKI Jakarta buruk.

"Kalau sekarang dibilang udara di Jakarta buruk dan waspada, menurut saya itu agak aneh karena mesti lihat, dia pakai metode apa mengukurnya," kata Siti di Jakarta, Jumat (27/7/2018), terkait isu kualitas udara Jakarta yang menempati posisi ketiga terburuk di dunia.

Menurut Siti, metode pengukuran kualitas udara dan peralatan pengukuran juga menyebabkan perbedaan hasil dalam pengukuran kondisi udara.

Sejumlah pemberitaan di media online yang mengutip data airvisual menyebutkan, pada kondisi udara di Jakarta, Kamis (26/7/2018), tercatat menjadi ketiga yang terburuk di dunia.

Sementara itu, berdasarlam laman airvisual.com pada Jumat (27/7/2018), kondisi udara Jakarta berada pada posisi ke-8 dengan 117 AQI (Indeks Kualitas Udara).

Selain itu, WALHI menyampaikan KLHK perlu memperketat standar baku mutu udara dengan mengikuti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baku Mutu Udara Ambien tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999, di mana pengetahuan medis tentang pencemaran udara saat ini telah bertambah.

Ambang batas yang digunakan oleh KLHK untuk partikulat debu halus PM2.5 dalam durasi waktu 24 jam adalah 65 mikrogram per m3, di mana ambang batas aman yang digunakan oleh WHO adalah 25 mikrogram per m3. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: