Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KAI Diminta Tambah Rute Perjalanan

KAI Diminta Tambah Rute Perjalanan Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI, Lili Asdjudiredja, mengutarakan harapannya agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) dapat menambah rute kereta, khususnya saat Lebaran sehingga semakin menggalakkan minat warga untuk mau beralih ke moda transportasi massal.

"Saya sarankan rute kereta api ditambah sehingga daya angkut akan besar dan masyarakat tidak menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor," kata Lili Asdjudiredja melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Menurut Lili, dengan menambah rute kereta api, ke depannya juga diharapkan bisa mengurangi jumlah pemudik yang kembali ke kampung halaman dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Politisi Golkar itu mengingatkan bahwa berdasarkan data pada 2018 saja, jumlah kendaraan pribadi sudah mencapai hingga sekitar 14 juta dan sepeda motor adalah sekitar 105 juta.

Untuk itu, ujar dia, meski pengaturan arus lalu lintas dilakukan sebaik mungkin, berpotensi tidak mengurangi kemacetan bila banyak warga yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan angkutan umum.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan menambah layanan kereta mewah jenis luxury sleeper pada rute Jakarta-Solo dan Jakarta-Yogyakarta dari saat ini yang sudah dioperasikan pada rute Stasiun Gambir Jakarta-Stasiun Pasar Turi Surabaya PP.

"Kami sedang melakukan evaluasi untuk menyediakan layanan kereta luxury sleeper untuk rute Yogya dan Solo. Dua kota tujuan ini sepertinya banyak peminat kereta mewah ini," kata Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Ia menjelaskan, masa uji coba operasi kereta mewah ini akan berakhir pada 12 Juli 2018 setelah sebelumnya diluncurkan pada 12 Juni atau bersamaan dengan angkutan Lebaran 2018.

"Kami evaluasi dan melihat seberapa besar minat masyarakat, apakah dimungkinkan untuk memperluas layanan ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak dioperasikan pada 12 Juni 2018 hingga 3 Juli 2018 jumlah penumpang tercatat sebanyak 1.208 orang.

"Tingkat okupansi kereta tidur ini sangat tinggi, bahkan mencapai 100%. Kita benar-benar mengkaji, tingginya minat masyarakat tersebut apakah hanya ingin mencoba karena senang atau memang karena dibutuhkan," tegasnya. (FNH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: