Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertahanan Indonesia Makin Mumpuni di Era Jokowi

Pertahanan Indonesia Makin Mumpuni di Era Jokowi Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr. Marsetio mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi negara-negara industri maju.

Menurutnya lagi Keamanan Maritim Indonesia sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari kondisi perubahan lingkungan strategis karena akan timbul berbagai permasalahan.

Untuk itu Indonesia perlu terus memperkuat pertahanan dan keamanannya di wilayah kelautan serta perbatasan.

Pada kesempatan lain Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu memaparkan komitmen dan pencapaian-pencapaian pemerintahan Jokowi di bidang pertahanan.

Beberapa di antaranya adalah peningkatan anggaran untuk melengkapi Alutsista sehingga Kekuatan Pokok Minimum dapat tercapai, membangun kesejahteraan dan profesional prajurit TNI, perkuatan pos perbatasan di Kalimantan, Papua dan NTT. Bahkan untuk perbatasan Kalimantan sudah dilengkapi dengan chips agar dapat dipantau bila ada pergeseran.

Beberapa Alutsista TNI yang terbaru adalah Tank Leopard, Rudal Arhanud, Pesawat F-16, Pesawat CN 235 MPA, Kapal Fregat RI RE Martadinata serta Kapal latih KRI Bima Suci.

Pencapaian-pencapaian ini tidak lepas dari komitmen Jokowi yang kuat terhadap pertahanan dan keamanan. Komitmen ini dapat terlihat pula dari bagaimana Jokowi memilih orang-orang tangguh dan visioner dari TNI, seperti Moeldoko yang baru-baru ini dipilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan.

Beliau memiliki visi yang sama dengan Presiden untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara baik dari luar maupun dalam.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menambahkan, yang pertama Jokowi seorang sipil, jadi butuh sokongan atau dukungan sosok eks militer.

"Kekuatan militer sebagai kekuatan politik di Indonesia mesti ditarik gerbong itu, entah jadi cawapres dan menjadi yang lain-lain, artinya Pak Jokowi ingin memastikan militer dalam genggamannya. Maka diambillah sosok Moeldoko ini, karena bagaimanapun Moeldoko pernah menjadi Panglima TNI, dan beliau sebagai tokoh senior juga di tentara," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: