Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ACT Kerahkan Tim Medis untuk Korban Gempa NTB

ACT Kerahkan Tim Medis untuk Korban Gempa NTB Kredit Foto: Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Warta Ekonomi, Lombok Timur -

Guncangan gempa keras dengan magnitudo 6,4 SR selama 10 detik memicu kerusakan cukup parah di sebagian besar wilayah Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pagi ini, Minggu (29/7/2018). Tak hanya kerusakan infrastruktur, namun juga menimbulkan korban jiwa akibat tertimpa runtuhan.

Mlansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa Lombok Ahad pagi tadi menyebabkan sedikitnya 10 korban tewas. Sementara jumlah korban jiwa mencapai angka 40 orang luka-luka.

Mayoritas korban luka dan meninggal dunia akibat tak sempat menyelamatkan diri ketika genting atau atap roboh akibat guncangan keras gempa.

Alfian dari Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB mengatakan, pendataan masih terus dilakukan di wilayah paling dekat dengan episentrum gempa. “Angka korban jiwa dan korban terluka masih akan terus bertambah. Sampai sore ini Tim ACT NTB dibantu sejumlah relawan terus bergerak melakukan pendataan,” kata Alfian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta Minggu (29/7/2018).

Kebutuhan medis yang mendesak pascagempa kuat 6,4 SR Ahad pagi tadi, ACT mengerahkan sejumlah tim medisnya ke berbagai lokasi. Kabar terkini dari lokasi kejadian, relawan medis dikerahkan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) - ACT NTB menuju ke Lapangan Sajang, Sembalun, Lombok Timur.

Kusmayadi, Koordinator Emergency Response ACT mengatakan, Tim ACT dan MRI NTB bergerak bersamaan di dua wilayah terdampak paling parah, meliputi Lombok Timur dan Lombok Utara.

"Kami masih terus mengumpulkan data. Kabar yang masuk dari Lombok Utara, kerusakan cukup parah terjadi di Desa Anyar, Lombok Utara,” ujar Kusmayadi.

Lebih lanjut, olah data yang dilakukan Tim Emergency Respons ACT menujukkan, jumlah korban jiwa paling banyak berada di Kabupaten Lombok Timur.

"Sedikitnya data yang Kami pegang sekarang menunjukkan, delapan korban tewas berasal dari wilayah Lombok Timur. Dua korban tewas lainnya asal wilayah Lombok Utara,” papar Kusmayadi.

Untuk data korban luka-luka, data sementara Minggu (29/7/2018) sore, 10 korban luka berat dan 10 korban luka ringan berasal dari Lombok Timur. Sementara di Lombok Utara terdata 13 orang korban luka dirawat di di Puskesmas Senaru, dan tujuh orang lainnya dirawat di Puskesmas Bayan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: