Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahakarya Adibusana Nusantara Rambah Kanada

Mahakarya Adibusana Nusantara Rambah Kanada Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 30 orang model berperawakan tinggi semampai asal Kanada berjalan lenggak-lenggok di panggung catwalk sepanjang 20 meter, memamerkan beragam busana nusantara, di Horticulture Building, Lansdowne Park, Ottawa, Kanada. Mereka menjadi sorotan utama dalam pagelaran Festival Indonesia 2018, ajang promosi dagang, pariwisata, dan investasi tahunan, yang diselenggarakan oleh KBRI Ottawa.

Dalam sambutan pembukanya, Duta Besar Teuku Faizasyah menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan festival ini mampu membuka peluang masuknya busana tradisional maupun rancangan modern nusantara ke pasar Kanada.

"Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat terus mempromosikan Indonesia agar semakin dikenal luas oleh warga Kanada," tutur Faizasyah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Walikota Ottawa, Jim Watson, mengutarakan rasa bangganya atas peran aktif KBRI Ottawa dalam mempromosikan khasanah seni budaya tradisional Indonesia bagi masyarakat Ottawa dan Kanada. Kegiatan promosi seni, budaya dan pariwisata ini juga dinilai mampu menjembatani saling pemahaman atas kekayaan dan keberagaman budaya di antara kedua negara.

Berbeda dengan penyelenggaraan Festival Indonesia sebelumnya, pada pagelaran Festival Indonesia ke-12 ini, KBRI Ottawa secara khusus menyoroti industri fashion Indonesia bagi masyarakat Kanada yang pada gilirannya diharapkan mampu membantu industri fashion Indonesia merambah pasar Kanada.

Sebanyak 15 perancang busana Indonesia yang berbasis di Jakarta, Bali, Montreal, New York dan Chicago turut mengambil peran aktif dalam promosi busana nusantara. Sederet nama brand fashion Indonesia, seperti Entin Gartini, Handi Hartono, Joko SSP, Batik Kartini, Gee Batik, Amdiskastara, My Nuclo, Avy Loftus, Be Management, Monchie Batik, By Vero, Ning Zulkarnain, Sekar Kedaton, Alleira & Bellena, dan LuTro, menampilkan deretan kreasi maha karya adibusana nusantara. 

Seluruh pakaian khas nusantara diperagakan oleh 30 orang model di atas catwalk, setelah melalui proses seleksi ketat oleh KBRI Ottawa.

Selain mengusung promosi busana nusantara, Festival Indonesia 2018 juga turut mempromosikan produk agrikultur dan kuliner nusantara, dalam hal ini dengan melibatkan pihak Indofood, PTPN VIII, serta komunitas masyarakat Indonesia di Ottawa.  

Para pengunjung Festival Indonesia juga dapat menikmati kuliner khas nusantara, seperti rendang, satay, ketoprak, nasi uduk, siomay, bahkan teh botol Sosro, sembari menikmati penampilan peragaan busana dan seni budaya Indonesia di panggung utama Festival.

Komunitas Indonesia yang tinggal menetap di Ottawa dan Montreal serta mahasiswa Papua yang tengah menimba ilmu di sejumlah perguruan tinggi di Toronto juga menampilkan kemahirannya dalam bermain musik dan tarian tradisional Indonesia. Kedelapan mahasiswa Papua tampil membawakan beberapa lagu, salah satunya yakni Aku Papua, sedangkan pelajar Indonesia yang menetap di Ottawa menampilkan Tari Saman.

Pengunjung Festival Indonesia dalam inter-sesi peragaan busana juga disajikan sejumlah video promosi pendek yang mengetengahkan beberapa tema, di antaranya mengenai teknologi pengembangan minyak sawit yang ramah lingkungan, promosi beberapa pusat tujuan pariwisata nusantara, serta kemajuan pembangunan infrastruktur dan transportasi tiga matra di Indonesia. 

Hingga hari terakhir penyelenggaraan, panitia mencatat terdapat kurang lebih 4000 pengunjung yang hadir dan menikmati beragam kegiatan Festival Indonesia 2018, mulai dari peragaan busana nusantara, penampilan seni tari dan musik tradisional, serta kuliner dan jajan pasar khas Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel:

Berita Terkait