Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Dubai Buat Marketing Sales PPRO Capai Rp2,5 Triliun per Juni

Investor Dubai Buat Marketing Sales PPRO Capai Rp2,5 Triliun per Juni Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Properti Tbk (PPRO) memperoleh kepercayaan investor asing asal Dubai untuk berinvestasi di Surabaya beberapa waktu lalu. Hal tersebut berhasil mengangkat perolehan pra-penjualan (marketing sales) perseroan.

Direktr Utama PT PP Properti Tbk, Taufik mengungkapkan bila sampai dengan Semester I 2018 tercatat marketing sales perseroan mencapai Rp2,5 triliun. Angka itu naik 80% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Marketing sales disokong dari residential sekitar 90% dan commercial (hospitality dan shopping mall) sekitar 10%. Proyek-proyek residential di antaranya Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon, Ayoma, Amarta View, Begawan, dan lain-lain.

"Sedangkan commercial di antaranya Park Hotel Jakarta, Prime Park Hotel Bandung, Swissbel Hotel Balikpapan, Kaza City, dan Mall Lave GKL," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Tercatat sampai dengan semester I 2018, perseroan berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp188 miliar atau tumbuh 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp163 Miliar. 

Selain itu, peningkatan dari kacamata arus kas masih tetap kuat, sehingga mendorong posisi neraca keuangan yang sehat. Rasio utang berbunga terhadap ekuitas (DER) pada posisi Juni 2018 adalah 0,75 kali dengan current ratio 2,69 kali dan peningkatan terjadi sebesar 32% pada total aset dari Rp10,71 triliun di semester I 2017 menjadi Rp14,19 triliun. Posisi ini menunjukkan tingkat leverage perseroan yang sangat terkendali.

"Pada semester II 2018 diharapkan kami akan menerima pembayaran atas transaksi Bulk Sell yang muncul di semester I 2018 dengan perkiraan nilai Rp756 miliar. Ditambah dengan sisa dana dari hasil penerbitan obligasi kemarin, kami optimis dapat memenuhi komitmen kami kepada konsumen dan pemegang saham dalam menghasilkan progres produksi yang luar biasa dari land bank maupun proyek yang ada," lanjut Taufik.

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, tahun ini perseroan hanya menyiapkan belanja modal Rp1,8 triliun, di mana sekitar 50%-60% di antaranya akan digunakan untuk pelunasan cicilan lahan perseroan dan sisanya untuk pengembangan hotel, mal, dan setoran modal anak usaha. Sampai dengan Juni 2018 sudah terserap sekitar 23% dari total belanja modal tahun ini. 

"Sebagian besar belanja modal kami prioritaskan membayar cicilan land bank, kalaupun ada hutang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali di mana hutang berbunga akan diminimalisir," lanjut Taufik.

Sekadar informasi, pada tahun ini perseroan menargetkan top line marketing sales mencapai Rp3,8 triliun, sedangkan untuk bottom line ditargetkan berkisar Rp510 – 530 miliar. 

"Kami sangat optimis dengan target itu, rencana di semester II 2018 kami akan me-launching beberapa produk baru, di antaranya apartemen di kawasan Kertajati, Entrance Suramadu, launching tower baru Grand Kamala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon," tutup Taufik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: