Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan LNG untuk PLTG Sambera, PLN Hemat Rp70 M/Tahun

Manfaatkan LNG untuk PLTG Sambera, PLN Hemat Rp70 M/Tahun Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur -

Hari menjadi sejarah bagi PT PLN yang mampu memaafkan LNG bagi PLTG Sambera, di Kutai Kartanegara, Senin (30/7/2018).

Penyaluran (gas in) LNG perdana ini diresmikan oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andi Noorsaman Sommeng, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Meliana, Komite BPH Migas Jugi Prajogio, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon, serta SVP Engineering Operation and Technology Development PT Pertamina Tanudji, di lokasi PLTG Sambera, Kabupaten Kutai Kartanegara, Senin pagi (30/7/2018).

Andi Noorsaman Sommeng mengaku bangga dengan peresmian first gas in yang merupakan fasilitas penyimpanan dan regatifikasi LNG PLTG Sambera 20 x 2 MW, Kukar, Kaltim.

Menurutnya dengan pola seperti ini akan menghemat BPP pembangkit PLN Rp70 miliar per tahun atau Rp350 miliar untuk 5 tahun kedepan.

Namun untuk mewujudkan tidak mudah. Butuh 4 tahun untuk merealisasikan karena LNG disakralkan sebagai barang mewah, mahal investasi, teknologi tinggi, tinggi resiko dan juga kebijakan yang belum berpihak. 

"Tapi sekarang dengan small seperti ini bisa kita laksanakan. Kita angkut dengan truk (ditempatkan diarea pembangkit)," katanya.

Menurutnya upaya yang dilakukan PLN dalam rangka efisien sehingga tidak terbebani biaya produksi. Apalagi jika PLN mendapatkan harga gas yang masuk dalam perhitungannya sehingga margin PLN tidak tergerus.

Dengan masuknya LNG, PLN dapat menghemat biaya energi primer sebesar Rp70 Miliar per tahun. Penggunaan LNG juga dapat menurunkan biaya pokok produksi (BPP) pembangkit sebesar 38%. 

PLN terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Nusantara dengan menggunakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW) yang menggunakan regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) dengan moda transportasi trucking pertama kali di Indonesia. 

Metode suplai LNG dengan sistem ini merupakan salah satu terobosan untuk meraih wilayah terpencil yang tidak terjangkau pipa. 

PLTG yang berlokasi di Jalan Poros Samarinda-Bontang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur telah beroperasi sejak 2009 dan dalam masa tersebut menggunakan minyak sebagai bahan bakar. 

Beroperasinya fasilitas ini semakin memperkuat pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat Kalimantan Timur khususnya di Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong yang menjangkau 20.000 kepala keluarga. 

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan PT PLN (Persero), Machnizon mengatakan kerja sama ini juga merupakan sinergi BUMN antara PLN dengan PT Pertamina melalui anak usahanya, yakni PT Pertagas Niaga (PTGN) dimana sumbernya tersebut berasal dari kilang LNG milik PT Badak.

"Sinergi antar BUMN dalam penyediaan LNG yaitu pembangunan instalasi LNG yang dilaksanakan oleh PTGN," jelas Machnizon.

Kontrak pembelian LNG ini memiliki jangka waktu 5 tahun dengan skema Build, Operate, Transfer (BOT) dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG. Selain itu, PTGN juga akan menyediakan fasilitas pengisian skala kecil sehingga dapat dikirimkan dengan moda transportasi trucking ke PLTG Sambera. Fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG ini dibangun dan dioperasikan PTGN dengan bentuk kerjasama operasi dengan PT Dharma Pratama Sejati (DPS).

Dengan LNG, performa pembangkit PLN tersebut akan semakin meningkat dan keandalan mesin terjamin. Selain itu, penggunaan LNG lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi emisi gas buang, produksi limbah B3 dan pemakaian air tanah. 

Lebih lanjut, Machnizon mengatakan bahwa pelaksanaan First Gas in LNG Sambera adalah salah satu wujud dari Program PLN Regional Kalimantan yaitu Kalimantan Bebas BBM.

"Ini merupakan program kerja untuk menekan penggunaan Bahan Bakar Minyak, hal ini juga sebagai bentuk semangat PLN untuk terus meningkatkan efisiensi terutama dalam menekan biaya pokok penyediaan tenaga listrik tanpa mengurangi komitmen PLN dalam melayani dan memenuhi kebutuhan listrik kepada pelanggan", terang dia.

Saat ini, kondisi kelistrikan di Kalsel, Kalteng dan Kaltim mengalami surplus pasokan listrik sebesar 487,4 MW dimana daya mampu mencapai 1.537 MW dengan beban puncak di Sistem Kaltim sebesar 451,2 MW dan Sistem Kalselteng sebesar 598,4 MW. Adapun rasio elektrifikasi Kaltim mencapai 94,55% dan ditargetkan 100% pada 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: