Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara PSI Tidak Masukkan 'Nama Penjahat' Patut Ditiru

Cara PSI Tidak Masukkan 'Nama Penjahat' Patut Ditiru Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw mengatakan cara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merekrut calon anggota legislatif dengan uji kepatutan dan kelayakan oleh tokoh-tokoh yang mumpuni di bidangnya patut ditiru oleh partai lain.

"Kendati upaya PSI ini belum dipastikan bisa bernilai elektoral dan menarik simpati publik, ini baik sebagai terapi kepada masyarakat dan parpol dalam rangka memulai proses pemilu yang baik," kata Jerry dikutip dari siaran pers di Jakarta, Senin (31/7/2018).

Jerry mengatakan untuk memperbaiki kualitas parlemen tahapan awal yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki kualitas caleg.

"Dengan tidak memasukkan para penjahat di sana, apakah itu penjahat korupsi, kekerasan seksual dan penjahat yang terlibat dengan persoalan narkoba," katanya.

Sayangnya, meski sudah ada aturan KPU yang melarang, partai-partai tetap nekat mengajukan mantan narapidana kasus korupsi sebagai caleg. Dari 16 parpol hanya PSI yang tidak bertindak demikian.

Selain cara penjaringan caleg, Jerry mengapresiasi langkah PSI yang memberlakukan pengundian nomor urut calegnya sehingga rebutan nomor urut tak berlaku di internal PSI.

Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menjadi caleg DPR RI dari DKI Jakarta mendapat nomor urut lima.

"Salah satu problem di partai itu rebutan nomor urut, semua mau jadi nomor urut satu," kata Jerry.

Menurut Jerry pola pengundian lebih adil bagi para caleg. Mereka punya posisi yang setara dan punya kemungkinan untuk jadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: