Aksi Protes Supir Taksi Spanyol Terhadap Uber Terus Berlanjut

Aksi mogok pengemudi taksi Spanyol terhadap perusahaan Uber dan Cabify berlanjut sehingga mempengaruhi ribuan penumpang dan turis, media lokal melaporkan pada Senin (30/7/2018).

Para pengemudi yang mencolok memarkir mobil mereka di tengah jalan-jalan utama di Madrid dan Barcelona, dengan ??menegaskan layanan transportasi online mengancam mata pencaharian mereka.

Pemogokan dimulai di Barcelona pada Rabu, setelah pemerintah Spanyol mengajukan banding terhadap peraturan oleh pemerintah Barcelona yang membatasi jumlah lisensi untuk layanan taksi yang dipesan melalui aplikasi. Aksi mogok tersebut segera merembet ke wilayah Madrid, Bilbao, Valencia dan Sevilla dan berubah menjadi kekerasan karena beberapa dari mereka mengepung dan menendang mobil Uber dan Cabify.

"Mereka memiliki hak untuk menyerang dan menuntut apa yang mereka rasakan sebagai hak mereka, tetapi tanpa melakukan kekerasan terhadap kami," ungkap seorang pengemudi Uber, Abdel Ghani, kepada surat kabar setempat El Pais, mengklaim mobilnya diserang dengan telur di Madrid pada Jumat malam, sebagaimana dikutip dari Xinhua, Selasa (31/7/2018).

Pedro Saura, sekretaris negara Spanyol untuk infrastruktur, transportasi dan perumahan, mengadakan pertemuan dengan serikat pekerja taksi yang meminta undang-undang yang hanya membutuhkan satu lisensi untuk setiap 30 izin taksi.

Pertemuan empat jam gagal mencapai kesepakatan karena pemerintah berencana untuk mentransfer kekuasaan atas lisensi kepada pemerintah daerah. Tawaran ini ditolak oleh serikat taksi, dengan alasan bahwa hal itu hanya akan mengalihkan masalah ke daerah alih-alih menyelesaikannya.

Saura berencana untuk bertemu perwakilan dari asosiasi naik-pesawat pada hari Selasa.

"Besok kita akan meminta pemerintah untuk tidak menyerah pada pemerasan karena kita tidak bisa meninggalkan persaingan, karena persaingan itu baik. Dan karena pemerasan tidak baik," pungkas Eduardo Martin, presiden Unauto, asosiasi yang mewakili perusahaan angkutan naik pesawat.

Pemogokan itu juga telah menjadi masalah politik, seperti Jose Alberto Herrero, seorang wakil nasional Partai Rakyat konservatif, menuduh pemerintah menyerah pada pemerasan separatis dan telah menyerah membela kekuatan negara terhadap pemerintahan radikal oleh otoritas Barcelona.