Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Lebih Unggul dari Prabowo, Kok Bisa?

Moeldoko Lebih Unggul dari Prabowo, Kok Bisa? Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik dari UPH, Emrus Sihombing, mengatakan, jika dibandingkan dengan karier militer antara Prabowo Subianto, Nama Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko lebih unggul. Ia menilai Moeldoko merupakan jenderal bintang empat, dengan posisi akhir Panglima TNI. Sementara Prabowo adalah jenderal bintang tiga dengan posisi akhir Panglima Kostrad. 

“Secara pribadi, saya pikir dia punya leadership yang bagus, paling tidak dia Jenderal bintang empat, tidak gampang menjadi jenderal itu kan. Artinya seleksinya di TNI sangat ketat itu, dan dia memang menunjukkan suatu kinerja yang bagus makanya dia jadi Jenderal.” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Lanjutnya, perbandingan yang kedua, Ia mengatakan Moeldoko pernah menjadi panglima, jabatan tertinggi di TNI. "Saya pikir itu tidak gampang, paling tidak proses untuk menjadi dia panglima itu kan tentu dialektika antara presiden dengan DPR terjadi kan, artinya tidak orang sembarangan dong.” tambahnya.

Bahkan, Katanya lagi, dari awal pendidikan militer pun, Moeldoko telah mengungguli banyak calon dari militer lainnya sebagai lulusan terbaik Akabri (1981) yang menggenggam penghargaan Adhi Makayasa Tri Sakti Wiratama. Ia masih melanjutkan pendidikannya di S2 dan S3 FISIP UI pada bidang administrasi, dan mendapatkan gelar doktor dengan predikat memuaskan. 

"Dari segi loyalitas, Moeldoko sudah teruji sampai ia pensiun secara terhormat dari TNI. Sebaliknya Prabowo diberhentikan secara tidak hormat oleh Presiden Habibie karena menggerakan pasukan Kostrad dari berbagai daerah menuju Jakarta di luar komando resmi Panglima ABRI saat itu, Wiranto." ungkapnya.

Ia menambahkan, Karir militer Prabowo diwarnai dengan pendekatannya yang militeristik, salah satunya berakibat kepada dugaan pelanggaran HAM di sejumlah daerah yang ditanganinya. Namun, Moeldoko yang menjabat komandan teritorial mampu mengelola komunikasi dengan warga setempat, bahkan berhasil memimpin HKTI. 

Sementara itu secara terpisah, Anggota Komisi XI DPR Eva Kusuma Sundari menilai bahwa, Sosok Jenderal TNI (Purn) Moeldoko adalah sosok Pemimpin yang banyak keunggulan. 

''Pertama, Moeldoko tidak ada beban masa lalu. Dia lebih legitimate, soal kasus berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) beliau clear. Kalau dibandingkan dengan seniornya Mantan Komandan Kopasus Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang saat ini bakal menjadi rival calon politiknya Joko Widodo untuk kedua kalinya di pilpresnya akan datang,'' katanya.

Lanjutnya, Keunggulan Karir puncak di Korps Angkatan Darat Tentara Nasional Indonesia berjalan mulus dari awal hingga pensiun. Bahkan saat ini masih dipercaya pemerintah untuk menjabat Kepala Kantor Staf Kepresidenan Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla sejak Januaru 2018. 

Ia menilai, sosok Moeldoko terdapat Chemistry dengan capres incunmbent Joko Widodo. "Dengan kecocokan tersebut diyakini Moeldoko mampu mengimbangi cara kerja manatan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo jika saja dijadikan cawapres di pilpres  2019 mendatang." tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: