Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian ESDM Pastikan Blok Rokan Dikelola Pertamina

Kementerian ESDM Pastikan Blok Rokan Dikelola Pertamina Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (persero).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menjelaskan, terpilihnya Pertamina sebagai pengelola akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional. Sejauh ini, porsi Pertamina dalam produksi migas nasional telah meningkat dari sekitar 23% saat ini menjadi 36% pada 2018 dan 39% tahun depan saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina.

"Nilai tambah yang didapat dari keputusan ini menjadikan Pertamina sejajar dengan world top oil company yang mampu menguasai 60% produksi migas nasional pada 2021," jelas Arcandra di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Blok Rokan sendiri termasuk blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas Blok Rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional. Blok dengan luas 6.220 km itu memiliki 96 lapangan, di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total minyak di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel.

Melalui keputusan ini, pemerintah turut mendukung kemampuan keuangan Pertamina yang ditugaskan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanan publik dalam penyediaan energi dengan harga yang terjangakau ke seluruh Tanah Air, seperti program BBM Satu Harga. 

Arcandra melanjutkan, keputusan Pertamina yang akan mengelola Blok Rokan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.

Kondisi ini didasari dengan signature bonus yang disodorkan Pertamina sebesar US$784 juta atau sekitar Rp11,3 triliun dan nilai komitmen pasti sebesar US$500 juta atau Rp7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: