Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Airlangga Minta Insentif Pengembangan Mobil Listrik

Airlangga Minta Insentif Pengembangan Mobil Listrik Kredit Foto: Audy Alwi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian mengusulkan kepada Kementerian Keuangan mengenai pemberian insentif fiskal berupa tax holiday untuk industri otomotif yang memproduksi kendaraan listrik dan perusahaan yang mengembangkan teknologi baterai dan motor listrik untuk penggeraknya. Insentif tersebut guna memacu produktivitas dan daya saing sekaligus memperkuat struktur manufaktur.

"Rencananya insentif tersebut keluar pada Agustus ini bersamaan dengan insentif lainnya, termasuk yang super deductable tax untuk vokasi dan inovasi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Airlangga mengakui pihaknya juga sudah mengajukan skema penurunan bea masuk untuk kendaraan listrik dalam bentuk completely knock down (CKD) sekitar 0-5% yang saat ini dikenakan tarif hingga 5-10%. Sementara untuk jenis incompletely knocked down (IKD) dihapuskan menjadi 0% yang semula sebesar 7,5%.

"Dari penurunan itu, para produsen bisa melakukan pre-marketing untuk kendaraan listrik sehingga mendapatkan volume produksi serta mendorong penjualan dan menambah investasi," ujar Airlangga.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, strategi pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri telah dipersiapkan melalui peta jalan program kendaraan rendah emisi karbon atau low carbon emission vehicle (LCEV).

Adapun yang termasuk dalam jenis kendaraan LCEV meliputi kategori yang disebut low carbon forinternal combustion engine (ICE) technology, yakni kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2) atau low cost green car (LCGC).

Kategori selanjutnya, low carbon for hybrid electric technology, antara lain kendaraan jenis hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid vehicle (PHEV), dan dual HEV. Sedangkan, untuk kategori low/zero carbon technology seperti kendaraan battery electric vehicle (BEV) dan fuel cell electric vehicle (FCEV).

Airlangga menargetkan bahwa pada tahun 2020 sebesar 10% dari 1,5 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri adalah jenis LCEV. Kemudian, di tahun 2025, populasi LCEV diperkirakan tembus 20% dari dua juta mobil yang diproduksi di dalam negeri. Target terus meningkat hingga mencapai 25% ketika produksi tiga juta mobil pada 2030, dan dibidik sampai 30% saat produksi empat juta mobil di 2035.

"Dari jumlah produksi tersebut, sebagian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan sisanya untuk ekspor," tuturnya.

Airlangga meyakini, industri otomotif di dalam negeri sudah siap memproduksi kendaraan listrik secara bertahap.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: